Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tasikmalaya, Kota Seribu Baso

24 April 2023   10:02 Diperbarui: 24 April 2023   10:08 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tasikmalaya, Kota Seribu Baso
Tampilan salah satu baso Tasikmalaya/sumber: tripadvisor

Tahun 2000 akhir saya pindah dari Bandung ke kota Tasikmalaya. Hal unik yang rasakan hidup di Tasikmalaya, selain terkenal dengan Kota Santri, adalah kulinernya dan kebiasaan makan warganya.

Sensasi makan nasi liwet bareng yang dihamparkan di atas daun pisang, saya rasakan sejak tinggal di Tasikmalaya. Sampai sekarang momen seperti itu sering diadakan, khususnya saat ngeronda, atau begadang nunggu pertandingan Liga Champion.

Selain nasi liwet, Tasikmalaya punya tiga makanan khas. Yaitu tutug oncom (TO), bubur ayam, dan baso (bakso). Bubur ayam dan baso saya sebut khas karena ada di mana-mana, dan ada di setiap waktu. Boleh dikatakan, kapan pun dan di mana pun Anda berada di Tasikmalaya, kalau Anda menoleh ke kanan atau ke kiri, pasti ada warung bubur ayam atau warung baso.

Tak berlebihan kalau saya sebut Tasikmalaya adalah Kota Seribu Baso. Semua jenis atau varian baso ada. Dari yang harganya 8 ribu seporsi (baso dorong) sampai yang harga seporsinya 50 ribu.

Sepengetahuan saya, dari ratusan baso yang ada di Tasikmalaya, ada 30 lebih yang memiliki penggemar khusus. Maksudnya difavoritkan oleh sebagian warga Tasikmalaya. Karena menyangkut rasa dan selera, juga suasana lokasi dan harga, maka masing-masing orang berbeda dalam memilih mana yang favorit.

Sulit menuliskan keistimewaan atau keunikan dari masing-masing baso yang menjadi favorit tersebut. Karena keunikannya berbeda-beda. Ada yang unik dari bentuk basonya yang besar, malah ada yang jumbo alias raksasa. Ada baso berisi baso (Baso Beranak), ada baso tulang sapi yang berisi sumsum yang yummy, ada baso dari aci/tepung tapioka (Baso Kurdi), dan lain-lain.

Ada yang unik dari rasa (racikan) basonya. Ada juga yang unik dari rasa kuahnya yang gurih. Ada yang unik dari makanan tambahan atau topingnya, dan lain-lain.

Menurut penulis sendiri, walaupun belum merasakan semua, sulit menentukan mana yang paling nikmat, sehingga pantas disebut favorit. Beberapa baso berikut ini memiliki kekhasan sendiri, sehingga memiliki penggemar khusus.

1. Baso Laksana
Baso ini termasuk legend, maksudnya sudah ada sejak puluhan tahun silam. Bahkan baso ini - oleh orang luar Tasikmalaya - dianggap ikon baso Tasikmalaya. 'Kalau ke Tasikmalaya tidak mampir ke Baso Laksana, rasanya tidak afdol' demikian menurut mereka.
Lokasinya di pusat kota, menjadi daya tarik sendiri bagi penyuka baso untuk datang berkunjung.

2. Baso Firman
Berlokasi di simpang lima, lokasi yang cukup populer di Tasikmalaya, membuat baso Firman mudah dikunjungi. Penulis sendiri, 13 tahun tinggal di Tasikmalaya, cukup tahu perkembangan baso Firman ini, sampai sekarang memiliki area yang luas.

3. Baso Mas Wiji
Punya keunggulan dari rasa basonya. Walaupun ukurannya standar bahkan relatif kecil dibanding ukuran baso umumnya, tapi jumlah yang banyak dalam satu porsinya, membuat Baso Mas Wiji ini banyak digemari. Terbukti dengan membuka cabang di lima lokasi di Tasikmalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun