Vera Shinta
Vera Shinta Freelancer

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Semangat Ramadan dan Waisak Tumbuhkan Optimis Kembali Menikmati Kehidupan Nyaman Tanpa Pandemi

7 Mei 2020   07:05 Diperbarui: 7 Mei 2020   07:05 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat Ramadan dan Waisak Tumbuhkan Optimis Kembali Menikmati Kehidupan Nyaman Tanpa Pandemi
Ilustrasi by indonesiatripnews.com

Bulan suci Ramadan telah mendekati setengah perjalanan, setiap hari ibadah puasa dijalankan umat Islam. Dalam keadaan pandemi Covid-19 membuat manusia tersadar pada titik pengakuan diri atas kebesaran Sang Pencipta. Lepaskan kesombongan hati dan menjalankan hidup dengan sederhana dan terkendali dengan menjalankan ibadah sunah dan wajib lebih baik lagi.

Hari ke 13 Ramadan bertepatan dengan Waisak sebagai sebuah hari raya agama Buddha. Pada hari Waisak mengingatkan manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang dicontohkan sang Buddha. Dengan mentaati peraturan moral, mengembangkan cinta kasih dan merenungi diri atas perbuatan yang telah dilakukan.

Ramadan dan Waisak adalah dua peristiwa penting bulan ini, keduanya mengajarkan manusia untuk instropeksi diri dan berbuat lebih baik lagi untuk masa yang akan datang. Kegiatan keagamaan yang bersifat ibadah bagi masing-masing pemeluk untuk mendekatkan diri pada hal baik dan mengingatkan untuk selalu menebar kasih sayang.

Keduanya menumbuhkan rasa optimis pada manusia dalam menghadapi situasi tertekan oleh pandemi seperti sekarang ini. Dengan ibadah yang makin baik dengan keikhlasan dan cinta kasih akan memusnahkan virus corona dari bumi ini. Kekuatan doa penuh pengharapan dari manusia menjadi jembatan antara bumi dan langit yang akan menurunkan kebaikan bagi seluruh umat manusia.

Di bulan penuh keberkahan ini semua manusia berharap akan kembali menjalani kehidupan yang nyaman tanpa pandemi. Dengan berbagi pada mereka yang lebih membutuhkan akan membersihkan diri manusia dari segala dosa dan mengembalikan kehidupan yang lebih baik lagi. Saling mengasihi sesama manusia sebagai bentuk rasa syukur dan menciptakan optimis menuju hari yang kembali bersinar terang, bebas dari waswas incaran virus corona.

Semoga semangat Ramadan dan Waisak yang menumbuhkan rasa optimis ini benar-benar terwujud menjadi akhir perjalanan corona. Optimis menyambut hari esok lebih baik dengan semangat cinta kasih yang suci.

KBC-26 Brebes Jateng

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun