Puasa Ada karena Nafsu
Puasa merupakan adat yang diajarkan oleh kitab suci agama Islam yakni Al-Qur'an. Puasa wajib hukumnya dilakukan di bulan suci Romadlon. Puasa juga terletak di hukum ketiga rukun islam. Akan tetapi, untuk sebagian orang muslim pasti tahu, seyogyanya puasa tidak hanya wajib ddikerjakan pada bulan Romadlon, banyak sekali bulan-bulan dalam islam menganjurkan ummatnya untuk berpuasa. Contohnya seperti, puasa tasu'ah dan arofah di bulan Dzulhijjah, puasa Rojab, puasa Senin Kamis, dan masih banyak lagi.
Mungkin sebagian orang sudah tahu tentang manfaat-manfaat berpuasa untuk tubuh kita seperti yang sudah dikatakan beberapa ahli. Tapi, tidakkah timbul pertanyaan, mengapa berpuasa dalam Islam begitu dianjurkan?.
Ya. Saya akan menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, meski puasa di bulan Romadlonitu wajib, tetapi di 2 bulan sebelumnya yakni Rojab juga Sya'ban umat muslim juga tetap dianjurkan berpuasa, itu karena seperti saat kita bercocok tannam. Bertanam saat bulan arojab, menunggu nya saat bulan Sya'ban dan memgambil buah dan hasilnya di bulan Romadlon.
Selain itu, poin terpenting mengapa kita dianjurkan berpuasa adalah, karena puasa itu dapat mengusir nafsu. Konon, nafsu itu merupakan salah satu makhluk Allah yang sulit sekali diatur. Saat Allah memerintahkan A, dia mengerjakan B, dan seterusnya. Akhirnya Allah memberi hukuman kepadanya dengan mengasingkannya disebuah jurang dan membiarkannya serta tidak memberinya makan minum selama beberapa hari.
Cara itu pun berhasil, si nasfu pun bisa diatur kembali lalu Allah mengeluarkannya dari jurang tersebut. Cara apakah yang berhasil itu?. Yaitu cara membiarkan nafsu tidak makan dan tidak minum.
Jadi begitulah, nafsu yang ada pada diri manusia bisa dijinakkan dan busa dilawan dengan puasa.