Moch Tivian Ifni
Moch Tivian Ifni Wiraswasta

Tingkatkan literasi untuk anak indonesia lebih cerdas karena indonesia minim literasi

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Antusiasme Hari Raya Kupat, Tradisi Pasca Idul Fitri

23 April 2023   15:16 Diperbarui: 23 April 2023   16:05 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang aku baru tahu alasan kenapa kupat dibungkusnya harus pakai janur dan bentuknya segiempat karena memang ada filosofinya sendiri. Tradisi Kupatan berasal dari kata "kupat" berasal dari bahasa jawa "ngaku lepat" (mengakui kesalahan). Hal ini menandakan kita sebagai manusia biasa pasti tak lepas dari kesalahan dengan sesama. Maka dari itu, dengan adanya kupatan setahun sekali ini, harapannya kita bisa saling memaafkan. Sumber lain juga menyebutkan, tradisi Kupatan ini sebagai lebarannya seseorang yang telah melakukan puasa Syawal selama enam hari seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Mengutip dari islami.co, kupat juga dapat diartikan sebagai "laku papat" yang menjadi simbol dari empat segi dari ketupat. Laku papat yaitu empat tindakan yang terdiri dari lebaran, luberan, leburan, laburan. Maksud dari empat tindakan tersebut antara lain:

  • Lebaran yaitu suatu tindakan yang berarti telah selesai yang diambil dari kata lebar. Selesai dalam menjalani ibadah puasa dan diperbolehkan untuk menikmati makanan.
  • Luberan berarti meluber, yang menyimbolkan agar melakukan sedekah dengan ikhlas bagaikan air yang berlimpah meluber dari wadahnya. Oleh karena itu tradisi membagikan sedekah di hari raya Idul Fitri menjadi kebiasaan umat Islam di Indonesia.
  • Leburan berarti lebur atau habis. Maksudnya adalah agar saling memaafkan dosa-dosa yang telah dilakukan, sehingga segala kesalahan yang telah dilakukan menjadi suci bagai anak yang baru lahir.
  • Laburan berarti bersih putih berasal dari kata labur atau kapur. Harapan setelah melakukan Leburan agar selalu menjaga kebersihan hati yang suci. Manusia dituntut agar selalu menjaga prilaku dan jangan mengotori hati yang telah suci.

janur sebagai bungkus ketupat, berasal dari kata "ja a nur" yang berarti telah datang cahaya. Hal ini melambangkan kondisi umat muslim setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan suci Ramadhan, kembali kepada kesucian/jati diri manusia (fitrah insaniyah) yang bersih dari noda serta bebas dari dosa. Sedangkan dari isi ketupat, yakni berasal dari beras terbaik yang dimasak sampai menggumpal "kempel", memiliki makna kebersamaan dan kemakmuran.
Dengan makna itu seharusnya generasi muda seperti halnya saya, harus bisa menghargainya dengan bijak, bukan hanya bisa makannya saja.
"Gimana tradisi kupatan di daerah kalian?"
Jawab di kolom comment ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun