Veronika Gultom
Veronika Gultom Programmer/IT Consultant

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Alokasikan Pendapatan dan THR dengan Smart

16 April 2023   23:35 Diperbarui: 16 April 2023   23:39 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alokasikan Pendapatan dan THR dengan Smart
sumber: kompas.com

Bulan puasa datang sekali setahun selama sebulan penuh. Setelah itu umat Muslim merayakan hari raya idul fitri. Bulan spesial dan hari spesial. Maka itu di Indonesia ada tambahan bonus berupa THR (Tunjangan Hari Raya) yang sifatnya wajib dan ada ketentuannya.

Karena bulan spesial dan hari spesial maka boleh membelanjakan uang berlebihan? Boleh asal sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan. Alokasi maksudnya pembagian uang. Jadi uang masuk dibagi-bagi atau dialokasikan sesuai dengan kebutuhan. Pengalokasian tentunya tidak bisa minus. Kalau tadinya biaya makan sekeluarga per hari nya adalah Rp. 100 ribu, di bulan puasa mungkin dilebihkan. Jangan lupa alokasikan juga pengeluaran untuk zakat. Dengan demikian sudah ada dua pengeluaran spesial di bulan puasa. Tentunya dengan pengeluaran lebih ini, ada pos pengeluaran yang dikurangi. Misalnya tabungan bulanan.

Pengeluaran yang spesial ini, sebenarnya bisa dicicil selama 11 bulan atau bisa juga setahun alias 12 bulan. Ibaratkan saja Anda harus memberi THR kepada keluarga, dimana THR ini dikeluarkan sebelum THR dari tempat kerja diterima. Artinya Anda harus menalangi dulu THR untuk keluarga ini. Jadi selama 11 bulan, Anda mengalokasikan uang untuk pengeluaran bulan puasa, untuk keperluan hari raya, dan untuk zakat. Dan di bulan Ramadan, alokasi pengeluaran spesial ini dikeluarkan dan dipakai. Jumlahnya harus cukup untuk keperluan selama bulan puasa, hari raya, dan pengeluaran zakat. Jadi pengeluaran menyesuaikan dana yang ada, yang sebelumnya sudah ditabung selama setahun. Bukan pengeluaran menyesuaikan dana hari raya yang "nanti" akan diterima, yaitu uang THR tahun berjalan.

Bagaimana menyesuaikan dana dengan pengeluaran? 

Jumlah uang untuk dana bulan puasa, selain dana hari raya dan zakat, dibagi dengan jumlah hari, maka keluar pengeluaran per hari. Jumlah ini adalah maksimal dana per hari. Tentu saja bisa dibuat per minggu, tetapi disiplinlah dengan pengeluaran per hari atau per minggu ini. Misal kalau setelah dihitung jumlah hari bulan puasa, didapat pengeluaran per hari yang mungkin adalah Rp. 150 ribu, berarti seminggu Rp. 150 ribu X 7 menjadi Rp. 1.050.000,- maka dalam seminggu jangan sampai membelanjakan uang lebih dari Rp. 1.050.000,-

Mungkin ada kebiasaan kalau di bulan puasa, maka menu makanan cukup spesial. Tidak masalah. Tetapi membuat menu makanan spesial juga tidak harus mahal. Misal berbuka didahului dengan yang manis, tentunya tidak harus sesuatu yang mewah. Teh manis juga spesial lho kalau disajikan dalam suasana kebersamaan. Lebih sehat pula, karena tidak menggunakan pemanis buatan. Gula bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Di akhir minggu bisa saja disajikan menu manis lain selain teh manis. Indonesia cukup kaya dengan berbagai macam sayuran dan makanan bergizi dan tidak terlalu mahal. Percayalah makanan khas Indonesia dari berbagai daerah dengan bahan-bahan asli Indonesia itu ternikmat di dunia. Sekalipun lidah sudah melanglang buana ke seluruh dunia, pada akhirnya saya yakin, Anda akan sepakat kalau makanan Indonesia itu ternikmat di dunia. Tempe, tahu, dan sayur-sayuran khas Indonesia yang kalau di luar negeri merupakan suatu kemewahan, di Indonesia bisa didapat dengan harga tidak terlalu mahal. Tinggal cara memasak dan menyajikannya saja. Satu hal lagi, makan bersama dalam suasana kekeluargaan akan membuat semuanya menjadi nikmat.

Bagaimana dengan THR yang akan diterima Tahun Ini? 

THR yang diterima tahun ini dapat dialokasikan untuk hal lain. Misalkan jika ada rencana membeli rumah, bisa dialokasikan untuk menambah DP rumah. Atau untuk sekolah anak yang pastinya dari tahun ke tahun harganya selalu naik. Atau jika ingin mulai merencanakan naik haji sejak dini, bisa juga dialokasikan dana dari penerimaan THR ini. Ada cara yang lebih smart untuk merencanakan keuangan jangka panjang seperti hal-hal diatas, yaitu dengan memanfaatkan asuransi.

Asuransi itu tidak melulu untuk kesehatan lho. Kalau untuk kesehatan itu sudah wajib setiap bulan menjadi pengeluaran rutin yang harus dialokasikan dari pendapatan. Asuransi kesehatan baik swasta maupun BPJS, pastinya ada biayanya toh. Maka jadikanlah itu sebagai pengeluaran rutin.

Asuransi untuk pendidikan anak, sebaiknya dialokasikan setiap bulan atau tahun. Mengapa mesti pakai asuransi? Apakah tidak cukup dengan menabung saja? Jawabannya karena asuransi dapat mengamankan harga yang naik karena inflasi. Ingat, pendidikan anak itu adalah program jangka panjang yang biayanya bisa berlipat-lipat dibandingkan biaya pendidikan tahun sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun