Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Penulis

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Takjil Unik di Masjid, Tradisi Ramadan yang Ditunggu Saat Jelang Magrib

9 Mei 2019   20:42 Diperbarui: 9 Mei 2019   20:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takjil Unik di Masjid, Tradisi Ramadan yang Ditunggu Saat Jelang Magrib
Bubur India, takjil dengan menu unik di Masjid Pekojan Semarang. (Gambar: detik.com).

Kata takjil, sebenarnya bukan makanan atau sebuah menu di saat berbuka puasa. Tetapi, orang sering bicara, berbukalah dengan takjil yang manis. Kesannya bahwa takjil adalah makanan pembuka untuk membatalkan puasa. Saya sendiri, di artikel ini juga mengasumsikan bahwa takjil adalah sebuah makanan pembatal puasa.

Takjil diambil dari bahasa Arab, yaitu ajjala-yu'ajjilu-ta'jilan, yang artinya adalah "menyegerakan" atau "cepat-cepat". Artinya untuk segera membatalkan puasa yang sudah dilakukan ketika waktunya tiba. Di Indonesia, dilakukan penyederhanaan ucapan, menjadi takjil.

Menu takjil biasanya adalah makanan manis karena dapat membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa, berupa makanan, minuman, atau hidangan yang digunakan untuk berbuka puasa sebelum makanan utama. Makanan manis itu, bisa jadi kurma, kolak, es buah, es cendol dan lain sebagainya.

Di tempat tertentu, ada takjil gratis yang disediakan untuk berbuka puasa. Para dermawan membagikan takjil di jalan bagi para pejalan. Biasanya, pejalan itu masih berada di jalan menjelang berbuka, sehingga tidak sempat untuk berbuka. Dengan adanya takjil tersebut, cukup untuk membatalkan puasa, sebelum tiba di rumah. 

Ada juga tempat yang menyediakan takjil dengan menu unik. Misalnya takjil di masjid. Seringnya, takjil tersebut disediakan di masjid utama di kota besar. Misalnya di kota Jakarta, Surabaya, Semarang, atau kota besar lainnya. Masjid tersebut umumnya memang menyediakan takjil bagi para jamaahnya secara cuma-cuma. Tradisi takjil ini telah berjalan bertahun-tahun. Dengan menu unik dan menjadi ciri khas tersendiri bagi masjid itu. 

Di Semarang, tempat tinggal saya saat ini, ada lima masjid besar/utama, yang selalu rutin membagikan takjil dengan menu yang unik. Mereka menyediakan menu takjil dari sejak zaman dahulu, dan tradisi ini masih berjalan hingga sekarang. Banyak jamaah yang memang dengan sengaja  ingin merasakan takjil di masjid besar. Selain bertujuan beribadah di masjid tersebut, juga ingin merasakan situasi yang berbeda ketika beribadah di masjid besar. Memang nuansanya berbeda. 

Masjid tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Masjid Pekojan

Menunya adalah bubur India yang hanya tersaji di Masjid Jami Pekojan di Jalan Petolongan No 1, Purwodinatan, Semarang. Sudah lebih dari seabad takmir masjid selalu menghadirkan takjil khas tersebut. Banyak yang datang hanya demi mendapatkan dan merasakan bubur India, yang di tempat lain tidak menyediakannya. Ada kisah menarik di semangkuk bubur India di Masjid Pekojan. Cara memasaknya juga unik.

2. Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang dikenal sebagai Masjid Besar Kauman. Letaknya di kampung Kauman Semarang, dekat pasar Johar. Termasuk salah satu masjid tua. Di sini dibagikan takjil kurma dan air zam-zam bagi mereka yang datang ke masjid selama Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun