Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Administrasi

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pisang dan Kolang-kaling Tak Wajib Jadi Kolak, Ini Buktinya

17 April 2021   13:13 Diperbarui: 17 April 2021   13:58 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang dan Kolang-kaling Tak Wajib Jadi Kolak, Ini Buktinya
Selamat berbuka puasa |dok. pribadi.

Menemukan pisang dan kolang-kaling, kebanyakan orang yang sedang berpuasa pasti akan segera membayangkan kolak.

Tidak keliru. Saya pun termasuk yang menyenangi kolak. Walau tidak setiap hari menikmatinya, saya tak menolak jika disuguhi semangkuk kolak pisang dan kolang-kaling. Dengan senang hati saya akan menghabiskannya.

Dinikmati dengan es ataupun hangat, kolak memang tak pernah gagal sebagai menu buka puasa. Bahkan, banyak orang yang suka menikmatinya lagi setelah salat tarawih.

Akan tetapi menyatukan pisang dan kolang-kaling tidak harus dalam bentuk kolak. Jika menemukan keduanya bersama, sekotak es krim dan beberapa butir kurma juga layak untuk diikutkan. Ini bahkan lebih mudah dibanding meracik kolak. Tak perlu merebus dan menambahkan santan. Cukup luangkan waktu beberapa menit untuk membuat sesuatu yang berbeda dari kolak, tapi tetap manis dan menyegarkan.

Saat mendapati ada pisang dan kolang-kaling, saya putuskan pergi ke swalayan langganan untuk membeli sekotak es krim. Sekalian membeli permen coklat kacang. Sementara kurma sudah tersedia lebih awal di kulkas sebelum Ramadan.

Perihal kolang-kaling saya memang sangat menyukainya. Apalagi kolang-kaling yang direndam dalam sirup gula yang biasa tersedia di penjual es buah.

Saat membeli es buah kadang saya juga meminta izin untuk membeli kolang-kalingnya secara terpisah secukupnya. Untungnya penjual es buah sering memenuhi permintaan saya.


Semua bahan telah tersedia. Saatnya meracik sesuatu yang saya inginkan untuk berbuka.

Pisang yang sudah matang diiris lalu ditata ke dalam mangkuk. Es krim tiga rasa ditambahkan secukupnya. Masukkan kolang-kaling dan coklat kacang. Sertakan kurma yang telah dibuang bijinya. Terakhir tambahkan beberapa sendok susu cair. Sekarang pisang dan kolang-kaling sudah tidak lagi menjadi kolak.

Warna-warni mujudnya  mengesankan ini seperti sajian untuk anak kecil. Agaknya memang cocok juga untuk diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah saat mereka berhasil menyelesaikan puasanya. Apalagi isinya komplet, ada buah, es krim, susu, dan kurma. Para bunda dan tante tak ada salahnya untuk mencoba.

Namun, selain anak-anak, orang dewasa pun pasti suka. Buktinya saya.

Selamat berbuka. Ingat, pisang dan kolang-kaling tak wajib hukumnya untuk dijadikan kolak.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun