Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Administrasi

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Salat Tarawih Berjamaah Bukan Pertunjukkan Busana

10 April 2023   21:55 Diperbarui: 10 April 2023   22:20 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salat Tarawih Berjamaah Bukan Pertunjukkan Busana
Keperluan sandang untuk salat tarawih berjamaah (dok.pribadi).

Dari segi warna, baju koko oranye itu sebenarnya kurang sesuai dengan selera saya. Namun, model dan kualitas bahannya yang nyaman membuat saya kerap mengenakannya untuk salat. Fungsi lebih penting dibanding urusan selera sebatas warna. Lagipula jika kenyamanan itu bisa membuat salat lebih khusyuk, soal warna tak terlalu penting.

Pertimbangan kenyamanan pula yang membuat saya lebih suka salat menggunakan celana panjang dari bahan dibanding mengenakan sarung. Bagi sebagian orang, sarung mungkin lebih memberi keleluasan terkait gerakan-gerakan salat. Sarung juga lebih adem karena kelonggarannya.

Akan tetapi sejak lama saya justru lebih nyaman dan tenang jika menggunakan celana panjang saat salat. Barangkali ada pengaruh pengalaman masa kecil yang berperan. Seperti saya ceritakan dalam artikel samber hari ke-2, saat kecil saya sering menjadi korban kejailan teman-teman saat salat tarawih. Sarung yang saya kenakan berulang kali melorot karena ditarik teman saat sedang salat.

Meski demikian bagi saya pada dasarnya mengenakan pakaian tertentu saat salat, terutama berjamaah, tak harus disamakan dan diperbandingan antar orang per orang. Sebab salat bukan pertunjukkan kostum dan bukan peragaan busana.

Ketika celana panjang saya belum kering, saya pun tidak akan menolak untuk menggunakan sarung. Saat baju koko kesukaan sudah pekat oleh aroma keringat, saya bisa berganti dengan kaus lengan panjang. 

Menurut saya, mereka yang mengenakan sarung sama baiknya dengan yang memilih celana panjang. Orang yang datang ke masjid dengan kaus bukan berarti niatnya tidak sebesar dengan yang berkemeja koko. Orang datang ke masjid juga tidak untuk diukur lebar sajadahnya.

Pakaian terbaik tidak harus dimaknai sebagai busana terelok. Terpenting ialah sopan, bersih, nyaman, dan menutup aurat. Lagipula salat tarawih berjamaah bukan peragaan  dan pertunjukkan busana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun