Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Administrasi

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Begini Rasanya Ngabuburit 1 Jam Menghabiskan 600 Ribu!

18 Maret 2025   14:57 Diperbarui: 19 Maret 2025   14:23 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini Rasanya Ngabuburit 1 Jam Menghabiskan 600 Ribu!
Gowes menjelang berbuka puasa (dok. pribadi).

Sepeda saya kayuh agak cepat Sabtu sore kemarin. Di langit melayang-layang segerombolan awan kelabu seolah menjanjikan hujan akan turun seperti hari-hari yang lalu.

Namun, hangat matahari yang sedang meluncur ke barat dan semilir angin memberi harapan sebaliknya. Semoga memang tidak akan ada air tumpah dari atas sana.

Lalu lintas jauh dari ketenangan. Di sekeling hilir mudik kendaraan dari dua arah memadati jalanan. Orang-orang sedang terburu-buru pulang. Sebagian yang lain bergegas memburu sajian berbuka puasa.

Di mana-mana nampak penjual makanan dan minuman. Pinggir jalan dan trotoar menjadi etalase bagi gorengan, martabak, pecel, gudeg, ayam goreng, siomay, dimsum, kolak, es buah, es teh dan sebagainya.

Ngabuburit di bengkel sepeda (dok. pribadi).
Ngabuburit di bengkel sepeda (dok. pribadi).

Sebelum pukul 16.00 saya sampai di tujuan pertama, sebuah bengkel sepeda. Beberapa hari sebelumnya saya sudah mengirim whatsapp kepada admin toko tersebut. Menanyakan ketersediaan hub poros depan belakang untuk sepeda saya yang sudah terasa tidak nyaman. Setiap kali dikayuh putaran ban terasa kasar dan bergoyang. Beberapa kali bahkan putarannya tidak sinkron dengan rantai hingga mengalami selip. 

Admin toko mengirimkan beberapa foto hub poros yang sesuai dengan sepeda saya. Harganya bervariasi dan semuanya produk original karena toko sepeda ini merupakan distributor salah satu merek sepeda terkenal di Indonesia. 

Saat itu saya belum putuskan hub poros mana yang hendak saya pilih. Saya hanya mengatakan akan datang langsung ke toko pada Sabtu sore.

Mengganti hub poros dan ban sepeda (dok. pribadi).
Mengganti hub poros dan ban sepeda (dok. pribadi).

Tiba di toko saya langsung menuju kasir. "Cik, ini saya kemarin sudah WA", kata saya sambil menunjukkan layar HP kepada seorang wanita keturunan Tionghoa. Dia lalu bergeser menuju rak kaca tempat berbagai onderdil sepeda terpajang. Kepada saya ia sodorkan 3 pasang hub poros berwarna hitam, merah, dan kuning. Sepasang yang termurah harganya Rp300 ribu. Ada yang Rp460 ribu dan yang termahal Rp640 ribu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

20 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mudik Ramadan Makin Nyaman, Naik Kereta Aja

kai  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 18 
21 Mar 2025

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 19
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun