RAMADAN

Aku Jali si Anak Juragan Soto Betawi Pribumi

30 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:05 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Jali si Anak Juragan Soto Betawi Pribumi
dokumentasi pribadi

Selepas mandi, tak kudengar lagi ocehan emak. Kulihat di kamarnya juga tak ada. Yah gitu kalau nggak keliatan sebentar, saling cari. Semacam hubungan darah yang tak pernah dipungkiri. Walau Emak suka ngomel-ngomel sendiri, tapi aku percaya cintanya pada ku tak pernah padam, ceileeeee lagu kaliiii,, tak pernah padam.

Pencarian ku berhenti di dapur, namun langkahku seketika berhenti di balik tirai pembatas dapur dan ruang tivi.

Ternyata emak sedang berbincang dengan Abah. Aku mulai pasang telinga baik-baik, sepertinya mereka sedang membicarakan yang serius. Dan itu tentang aku.

"Abang, tau kan si Jali bentar lagi kelas 3 SMA habis itu juga nerusin kuliah, die anak satu-satunye kita bang".

"Iya neng, abang ngerti paham, maksudnye, pan lu tau sendiri akhir-akhir ini penjualan kite menurun, Abang pasti akan usaha lagi biar maju kaya dulu, yang penting lu bedoa biar abang jualannya laris".

"Iye bang, Amin."

"Nah lu, gimane tadi kepasar, harga-harga bahannye gimane?"

"Masih sama bang, belum pada turun, semuanye naik. Bingung aye bang".

"Sabar ya neng,  jangan gara-gara itu kualitas "Pribumi" kita jadi nurun".

"Iye bang".

Aku masih tertegun mendengar perbincangan mereka. Tak kusangka usaha Abah dan Emak bisa ada di posisi yang sulit seperti ini. Karena yang biasa aku lihat usaha Abah selalu maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun