Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lansia Ikut Puasa? Jangan Khawatir

10 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 10 Maret 2024   22:11 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia Ikut Puasa? Jangan Khawatir
Input sumber gambar www.kompasiana.com

Lansia ikut puasa? Jangan Khawatir. 

Bagi yang sudah lanjut usia atau lansia menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, menjadi tantangan tersendiri, satu sisi puasa merupakan kewajiban yang mesti dilaksanakan. Namun dalam sisi lain tantangannya, ya lansia harus berusaha menyesuaikan diri dengan rutinitas selama puasa dilakukan, salah satunya adalah berubahnya jadwal makan dan minum.

Usia yang tidak muda lagi, kondisi tubuh yang sudah lemah atau sudah tidak kuat menjadi alasan mendasar lansia kebingungan saat menjalankan ibadah puasa, dorongan hati tentu ingin ikut menjalankan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh karena termotivasi dilipatgandkannya pahala, namun dirasa berat saat harus beradapatasi karena berbarengan dengan jadwal mengkonsumsi obat.   

Mengutip pendapat H.Sulaiman Rasjid dalam bukunya "Fiqih Islam" hal 233, orang-orang yang diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan ada empat kategori:

  • Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa, atau apabila berpuasa maka sakitnya akan bertambah parah atau akan melambatkan sembuhnya menurut keterangan ahli dalam hal itu. maka orang tersebut boleh berbuka, dan ia wajib mengqada apabila sudah sembuh, sedangkan waktunya adalah sehabis bulan puasa nanti.
  • Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km)
  • Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa karena tuanya, atau karena lemah fisiknya, bukan karena tua. Maka ia boleh berbuka, dan ia wajib membayar fidyah (bersedekah) tiap hari   liter beras atau yang sama dengan itu kepada fakir miskin
  • Orang hamil dan menyusui anak.

Bila melihat keterangan dari H. Sulaiman Rasjid diatas maka lansia termasuk orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa. Karena kondisi tubuh yang sudah tidak memungkinkan dan khawatir berakibat fatal bagi perkembangan kesehatannya.

Tetapi bagi lansia yang ingin menjalankan puasa selama sebulan penuh jangan khawatir, karena tidak ada yang tidak mungkin lansia juga bisa menjalankan puasa tetap dalam keadaan sehat, salah satunya menjaga pola makan dan memperhatikan asupan gizi dan vitamin selama berpuasa.  

Tips bagi lansia jika menjalankan puasa.

  • Minum air putih secukupnya, walaupun dibutuhkan tubuh tapi mengkonsumsi dalam jumlah banyak apalagi berlebihan tentu tidak baik. Karena berakibat sering buang air kecil, maka mengkonsumsi buah-buahan sangat bagus bagi tubuh karena bisa menahan cairan disaluran pencernaan dan agar tetap stabil.  
  • Kurangi makan dalam jumlah yang banyak dan tinggi gula, konsumsilah makanan yang sederhana dan akan memberikan kalori yang cukup dalam mengembalikan kesegaran  bagi tubuh anda.
  • Hindari minuman yang mengandung cafein saat berbuka atau sahur, seperti: teh dan kopi.

Menerpakan pola makan sehat untuk lansia, pada saat menjalankan ibadah puasa tentu jangan sampai diabaikan, perhatikan pula tips yang di sarankan oleh dr. Meldy.

Untuk lansia yang ingin menjalankan ibadah puasa Ramadhan, pada saat menjalaninya dalam keadaan lebih nyaman dan dalam keadaan sehat. Maka bisa mengikuti program puasa lansia x dokter Meldy, lansia diberi ruang untuk konsultasi dengan dokter meldy seputar puasa sehat,  maka lansia bisa manfaatkan kesempatan berkonsultasi ini dengan baik.

Semoga bermanfaat

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun