WellyMiharto
WellyMiharto Mahasiswa

Melalui media ini,besar harapan saya dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi dengan pembaca saya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kenaikan Harga Beras Tantangan Nyata Bulan Ramadhan 2024

18 Maret 2024   12:29 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:00 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenaikan Harga Beras Tantangan Nyata Bulan Ramadhan 2024
Pict pribadi 2024

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Ramadan, bulan suci dalam agama Islam, dianggap sebagai waktu yang penuh berkah, kesempatan untuk memperdalam spiritualitas, meningkatkan ibadah, dan berbagi dengan sesama. Namun, di tengah kegembiraan ini, seringkali ada tantangan nyata yang dihadapi oleh banyak keluarga Muslim, yaitu kenaikan harga bahan makanan pokok, terutama beras.Kenaikan harga beras menjelang dan selama bulan Ramadan bukanlah hal yang jarang terjadi. Pasokan beras sering kali menjadi lebih terbatas karena permintaan yang meningkat, sementara produksi mungkin tidak dapat menjangkau kebutuhan pasar yang tumbuh pesat. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, masalah produksi, distribusi yang tidak efisien, serta spekulasi pasar, semuanya dapat berkontribusi terhadap kenaikan harga beras.

Pict pribadi 2024
Pict pribadi 2024

Kenaikan harga beras memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Keluarga-keluarga ini mungkin merasa tertekan secara finansial, karena mereka harus mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka untuk membeli beras dan bahan makanan pokok lainnya, meninggalkan sedikit ruang untuk kebutuhan lain atau zakat dan sedekah yang seharusnya diberikan selama bulan Ramadan.

Di hadapan kenaikan harga beras, langkah-langkah perlindungan sosial dan ekonomi sangat penting. Pemerintah dan lembaga terkait perlu berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan beras yang memadai dan stabilisasi harga. Langkah-langkah seperti subsidi beras untuk keluarga berpenghasilan rendah, program bantuan pangan, dan kampanye untuk mengurangi pemborosan makanan dapat membantu meringankan beban ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat selama bulan Ramadan.

Di samping upaya dari pemerintah, solidaritas dan kepedulian sosial juga memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan kenaikan harga beras. Organisasi amal, lembaga sosial, dan individu dapat berperan dalam menyediakan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, baik melalui distribusi bahan makanan, program bantuan keuangan, atau penyediaan makanan gratis selama bulan Ramadan.

Kenaikan harga beras selama bulan Ramadan merupakan tantangan nyata yang dihadapi oleh banyak keluarga Muslim di seluruh dunia. Namun, dengan upaya bersama dari pemerintah, lembaga sosial, dan individu, serta semangat solidaritas dan kepedulian sosial, kita dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa semua orang dapat merayakan bulan Ramadan dengan kedamaian, kebahagiaan, dan kecukupan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun