Weni Fitria
Weni Fitria Guru

Memperkaya pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan 2020 dan Harapan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

27 April 2020   23:12 Diperbarui: 27 April 2020   23:38 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan 2020 dan Harapan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
seseorang yang berbagi minuman kepada orang lain| Foto: Pixels (mostafa meraji)

Suatu hari, saya pernah ditanya seseorang  tentang apa harapan saya saat bulan Ramadan datang. Kalau saya tidak salah ingat, itu kira-kira terjadi pada tahun 2018 yang lalu.  Pertanyaan itu  berasal dari seorang  rekan sesama guru yang cukup saya segani ditempat saya mengajar. Kami biasanya sering menghabiskan waktu berbincang dan membahas berbagai topik disela-sela jam istirahat.

Saat itu saya agak terkejut karena kami tidak sedang membicarakan tentang bulan  Ramadan. Meskipun begitu, kebetulan ketika itu Ramadan memang sudah dekat. Sebab lain kenapa saya terkejut adalah karena selama ini saya hampir tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi harapan saya sesungguhnya terhadap datangnya bulan Ramadan.

Bisa dibilang selama ini saya hanya berusaha menjalankan kewajiban berpuasa di bulan suci tersebut dengan sebaik mungkin sesuai kemampuan saya. Kemudian ditambah dengan berbagai amalan lain yang dianjurkan (sunah) selama bulan suci ini. Semua dilakukan begitu saja, paling-paling yang saya pikirkan saat itu hanyalah mudah-mudahan puasa saya dan amalan saya yang lainnya diterima dan dibalasi dengan pahala.

Rupanya rekan guru yang umurnya jauh di atas saya tersebut sengaja memancing saya.  Dalam pembicaraan kami selanjutnya beliau mengajak saya untuk merenungi kembali apa yang hendak kita raih dan kita capai dari bulan puasa yang selalu disambut dengan penuh suka cita itu. Sebulan kita berpuasa semestinya ada perubahan dan nilai tambah dalam diri kita, demikian penuturannya ketika itu.  

Lebih jauh beliau memberikan pencerahan, alangkah elok dan bermanfaatnya, jika kita membawa harapan tertentu saat memasuki Ramadan. Menurut beliau hal tersebut akan dapat menuntun kita untuk lebih merasakan makna dan  manfaat bulan Ramadan yang kehadirannya yang cuma datang sekali dalam setahun.

Dari pembicaraan singkat tersebut, jadilah saya hari itu membuat semacam perenungan apa sesungguhnya harapan saya terhadap bulan Ramadan yang sebentar lagi akan datang ketika itu.  Saya pun mulai membuat beberapa point yang sekiranya dapat saya jadi target yang bisa saya capai saat memasuki bulan Ramadan.

Alhasil, setiap akan memasuki bulan Ramadan, saya mulai terbiasa membuat semacam keinginan, katakanlah target tertentu yang ingin saya raih selama bulan Ramadan.  Biasanya harapan yang tidak muluk namun paling tidak bisa menuntun saya menjalani bulan Ramadan dengan pencapaian tertentu dalam hidup.

Termasuk bulan Ramadan tahun 2020 ini. Jauh hari saya pun sudah memiliki harapan tertentu yang ingin saya capai. Ramadan tahun kemarin saya mempunyai beberapa keinginan ketika memasuki Ramadan. Namun untuk Ramadan tahun ini saya membawa satu harapan saja. Harapan yang mungkin terdengar muluk,  namun saya sadari betul merupakan sesuatu hal yang semestinya saya harapkan.

Harapan saya untuk Ramadan tahun ini adalah saya ingin menjadikan puasa kali ini sebagai sarana mendidik diri menjadi pribadi yang lebih baik. Kenapa menjadi pribadi yang lebih baik? Mungkin hal tersebut terdengar terlalu muluk dan bisa jadi menimbulkan banyak pertanyaan. Tapi jujur saja, harapan tersebut muncul karena pada dasarnya saya masih merasa sampai saat ini saya jauh dari kategori "pribadi yang baik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun