Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Human Resources

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Bareng Anak, Cari Keringat Sambil Melatih Gross Motor Skill

10 Mei 2020   04:20 Diperbarui: 10 Mei 2020   04:27 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Bareng Anak, Cari Keringat Sambil Melatih Gross Motor Skill
Lempar dan tangkap bola, salah satu olahraga yang melatih gross motor skill anak. (foto: widikurniawan)

Saat pertama kali mendengar istilah "gross motor skill" dari salah seorang guru di sekolah anak saya, semula saya merasa aneh. Apa pula "gross motor skill" ini? Apa semacam ketrampilan naik sepeda motor sambil bawa barang gitu?

Oh ternyata bukan.

Ternyata bahasa Indonesianya adalah ketrampilan motorik kasar. Jadi kurang lebihnya gross motor skill ini kemampuan koordinasi gerak anggota tubuh, terutama tangan dan kaki. Bagian otot besar dalam tubuh kita diajak bergerak, bersamaan dengan fokus.

Untuk anak usia balita, gross motor skill ini penting banget. Motorik kasarnya memang harus terus dilatih sehingga memiliki kemampuan berdiri, berjalan, berlari, merangkak, melempar hingga menangkap sesuatu.

Nah, meski di bulan Ramadan, melakukan aktivitas fisik bagi saya bukanlah suatu masalah. Terutama di sore hari, berolahraga menjaga stamina bersama anak, sekaligus melatih kemampuan motoriknya adalah kegiatan yang menyenangkan.  

Tentu pilihannya adalah olahraga ringan disertai permainan. Anak bontot saya yang masih berumur 4 tahun rupanya cukup senang dengan menu latihan yang saya berikan.

Bermain engklek, melompat dengan satu kaki dan mengajak gerak otot besar tubuh. (foto: widikurniawan)
Bermain engklek, melompat dengan satu kaki dan mengajak gerak otot besar tubuh. (foto: widikurniawan)
Latihan pertama adalah bermain engklek alias ingkling atau sudamanda. Mungkin di daerah anda beda pula sebutannya. Permainan ini hanya bermodalkan kapur untuk menggambar kotak-kotak di jalanan, dan juga batu kerikil untuk dilempar ke kotak.

Pemain engklek harus lompat menggunakan satu kaki dari satu kotak ke kotak lainnya tanpa menyentuh garis yang dibuat. Pas ketemu kerikil yang tadi dilempar, si pemain harus mengambilnya menggunakan satu kaki dan satu tangan. Macam gaya kalajengking gitu lah.

Gaya
Gaya
Dari variasi gerakan dalam permainan engklek jelas dapat melatih gross motor skill anak. Permainan ini walau jadul dan murah, ternyata manfaatnya besar sekali. Selain menyenangkan, kemampuan fisik anak akan meningkat jika kerap memainkan engklek.

Permainan jadul yang murah meriah dan menyehatkan. (foto: widikurniawan)
Permainan jadul yang murah meriah dan menyehatkan. (foto: widikurniawan)
"Gantian dong, sekarang Ayah yang main!" seru anak saya.

Well, demi menyenangkan hati anak sekaligus mencari keringat sore di bulan puasa, saya pun menurutinya. Tuk, wak, gak, pat, lompat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun