Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022
Mudik Backpacker, Inilah Gaya Kami Kurangi Jejak Karbon
Maka, sekarang pilihan ada pada masing-masing pemudik.
Sejak beberapa tahun lalu, ketika anak bungsu saya sudah kami anggap mampu mengikuti ritme perjalanan orang tua dan kakaknya, mudik sambil berpetualang selalu menjadi tema perjalanan kami.
Mudik "backpacker", itulah kami menyebut diri kami sendiri. Kami tidak pernah membawa koper, tapi barang bawaan disimpan menggunakan ransel atau backpack.
Masing-masing punya tanggung jawab terhadap barang bawaannya sendiri. Inilah salah satu cara saya untuk mengajarkan kemandirian terhadap kedua anak saya.
Bahkan sebelum berangkat, masing-masing orang harus bisa memperhitungkan berapa jumlah baju dan celana, serta barang pribadi lainnya yang mesti dibawa dalam backpack-nya.
Misal, secara total kami bakal menghabiskan enam hari mudik ditambah wisata tipis-tipis, maka saya tekankan betul kepada anak-anak agar pakaian yang dibawa bisa cukup dan seefisien mungkin.
Bagi kami, lebaran tak harus membeli baju baru. Meski untuk anak-anak barangkali memang perlu membeli karena ukuran tubuhnya bertumbuh tiap tahun.
Saya sendiri nyaris tiap lebaran selalu memakai kemeja koko yang sama, dan tidak ada masalah ketika sesi berfoto dengan keluarga besar.
Setidaknya, dengan demikian saya turut berkontribusi dalam hal mengurangi jejak karbon lewat penggunaan pakaian yang berkelanjutan dan berumur panjang.
Jenis pakaian yang dibawa pun mayoritas berbahan nyaman seperti kaos, sehingga dalam satu hari tidak sering berganti pakaian dan tentunya lebih hemat bawaan di dalam ransel kami.
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025