Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Human Resources

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mudik Backpacker, Inilah Gaya Kami Kurangi Jejak Karbon

21 Maret 2025   04:54 Diperbarui: 30 Maret 2025   14:28 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Backpacker, Inilah Gaya Kami Kurangi Jejak Karbon
Bersiap naik kereta api (foto: widikurniawan)

Maka, sekarang pilihan ada pada masing-masing pemudik.

Sejak beberapa tahun lalu, ketika anak bungsu saya sudah kami anggap mampu mengikuti ritme perjalanan orang tua dan kakaknya, mudik sambil berpetualang selalu menjadi tema perjalanan kami.

Mudik "backpacker", itulah kami menyebut diri kami sendiri. Kami tidak pernah membawa koper, tapi barang bawaan disimpan menggunakan ransel atau backpack.

Backpack untuk mudik dan tumbler (foto: widikurniawan)
Backpack untuk mudik dan tumbler (foto: widikurniawan)

Masing-masing punya tanggung jawab terhadap barang bawaannya sendiri. Inilah salah satu cara saya untuk mengajarkan kemandirian terhadap kedua anak saya.

Bahkan sebelum berangkat, masing-masing orang harus bisa memperhitungkan berapa jumlah baju dan celana, serta barang pribadi lainnya yang mesti dibawa dalam backpack-nya.

Misal, secara total kami bakal menghabiskan enam hari mudik ditambah wisata tipis-tipis, maka saya tekankan betul kepada anak-anak agar pakaian yang dibawa bisa cukup dan seefisien mungkin.

Bagi kami, lebaran tak harus membeli baju baru. Meski untuk anak-anak barangkali memang perlu membeli karena ukuran tubuhnya bertumbuh tiap tahun.

Saya sendiri nyaris tiap lebaran selalu memakai kemeja koko yang sama, dan tidak ada masalah ketika sesi berfoto dengan keluarga besar.

Setidaknya, dengan demikian saya turut berkontribusi dalam hal mengurangi jejak karbon lewat penggunaan pakaian yang berkelanjutan dan berumur panjang.

Jenis pakaian yang dibawa pun mayoritas berbahan nyaman seperti kaos, sehingga dalam satu hari tidak sering berganti pakaian dan tentunya lebih hemat bawaan di dalam ransel kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun