Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Toleransi Beragama

31 Maret 2024   21:30 Diperbarui: 1 April 2024   07:26 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi Beragama
Input sumber gambar dokpri

Pendahuluan

Kisah Omjay kali ini tentang cerita tolerasi di tempat tinggal kami di Jatibening, kota Bekasi. Omjay menuliskannya di warung nasi yang Omjay gunakan sebagai tempat berbuka puasa. Aneka macam menu makanan ada di depan mata. Kita tinggal memilih saja yang disuka. Jangan terlalu berlebihan mengambil makanannya. Supaya kita makan di saat berbuka puasa tidak kekenyangan perutnya.

Isi tulisan ini tidak membahas masalah makanan atau kuliner, tapi membahas tentang cerita toleransi di tempat tinggal kami. Sebagai jawaban dari tema tentang toleransi yang ada dalam ramadan bercerita hari ke-20 kita berpuasa di bulan Ramadan. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.

Apa yang semestinya kita lakukan agar dapat hidup bertoleransi dengan tetangga dekat rumah atau tempat tinggal kita?

Omjay belajar dari almarhum ayah dan almarhumah bunda. Mereka mengajarkan arti toleransi kepada sesama. Terutama kepada mereka yang berbeda keyakinan. Secara kebetulan tetangga kami banyak yang non muslim. Itu artinya kami harus mampu bertoleransi dengan tetangga sekitar. Supaya hidup bertetangga tentram dan damai. Sebab tetangga adalah saudara dekat kita yang setiap harinya kita jumpa. Alhamdulillah kami hidup rukun dan damai serta saling menghormati.

Dalam laman wikipedia dituliskan bahwa toleransi atau tasamuh adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang "tidak menyimpang dari hukum berlaku" di suatu negara, di mana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam batasan tertentu. Toleransi atau toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti "menanggung", "menerima dengan sabar", atau "membiarkan". 

Siapa yang harus dirangkul agar memiliki toleransi yang tinggi kepada sesama?

Sebelum Omjay jabarkan lebih mendalam tentang toleransi, yuk kita tonton video animasi berikut ini. Semoga anda menyempatkan diri menontonnya di https://youtu.be/FRLZLKBB4WY.

Semua orang di dunia ini harus dirangkul agar mampu melakukan toleransi khususnya toleransi umat beragama yang seringkali terjadi konflik. Perbedaan itu pasti ada, kita cari persamaannya, dan kita semua adalah ciptaan Allah SWT. Siapapun orangnya kita harus merangkul dan menjaganya walaupun kita berbeda agama atau keyakinan. I love you all.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun