Menguak Misteri Malam Lailatul Qadr
Di bulan Ramadan ada satu malam yang disebut dengan Lailatul Qadr. Lailatul Qadr berarti "malam kemuliaan". Apa istimewanya?
Dalam QS. 97 : 1-5 disebutkan bahwa Lailatul Qadr atau "malam kemuliaan" itu bernilai lebih baik dari 1.000 bulan. Oleh karena itu Lailatul Qadr disebut pula dengan sebutan "malam seribu bulan".
Satu malam tapi nilainya lebih dari seribu bulan. Sungguh luar biasa. Tak heran jika umat Islam yang menjalankan ibadah puasa begitu mendambakan mendapatkan Lailatul Qadr.
Namun keberadaan Lailatul Qadr sesuatu yang dirahasiakan, tidak bisa dipastikan kapan, malam tanggal ke berapa di bulan ramadan. Tidak ada satu keterangan pun yang memastikan kapan adanya atau turunnya Lailatul Qadr. Nabi SAW dan para ulama hanya memberikan "clue" nya.
Dalam beberapa hadits, Nabi SAW memberikan "clue" dengan menganjurkan kepada umat Islam untuk mencari Lailatul Qadr di 10 hari terakhir atau di 7 hari terakhir di bulan ramadan. Dalam hadits lainnya beliau lebih spesifik lagi, menganjurkan untuk mencari Lailatul Qadr di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir di bulan ramadan.
Berdasarkan apa yang disampaikan Nabi SAW. tersebut, Lailatul Qadr kemungkinan besar turun pada 10 malam terakhir, 7 hari terakhir, atau pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan ramadan. Hal itu tentu "mempermudah" umat Islam mencari keberadaan Lailatul Qadr.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk mencari Lailatul Qadr itu? Lailatul Qadr adalah malam penuh kebaikan. Oleh karena itu untuk bisa mendapatkannya pun harus dengan melakukan banyak kebaikan.
Di malam-malam sebagaimana "clue" dari Nabi SAW di atas, yakni 10 malam terakhir, 7 hari terakhir, atau pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan ramadan dianjurkan untuk memperbanyak do'a dengan penuh keimanan dan mengharapkan karunia-Nya yang besar.
Do'a yang dianjurkan Nabi SAW. itu cukup sederhana tapi memiliki makna yang sangat dalam. Do'a yang dimaksud adalah, "Allohumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.
Arti dari do'a tersebut, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku". Do'a tersebut bisa diamalkan dengan cara membacakannya sebanyak mungkin di malam-malam sebagaimana "clue" dari Nabi SAW.
Selain banyak membaca do'a di atas, umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, yang mengharapkan "ketiban" Lailatul Qadr juga dianjurkan untuk melakukan i'tikaf. I'tikaf adalah diam di dalam masjid dengan niat karena Allah. Bisa juga disertai dengan melakukan aktivitas ibadah lain, seperti shalat, baca al-Qur'an, atau berdzikir.