Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Terlihat Estetik dan Karismatik dengan Baju Batik

18 April 2023   03:00 Diperbarui: 18 April 2023   03:08 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlihat Estetik dan Karismatik dengan Baju Batik
Ilustrasi seorang pengrajin batik (Sumber: tribunnews.com)

Lebaran tinggal menghitung hari. Dalam momen yang istimewa itu orang-orang pada umumnya memakai baju baru, yakni baju lebaran dengan beragam jenis, model, dan warna.

Pilihan jenis, model, dan warna baju lebaran kembali kepada selera masing-masing. Mungkin ada yang suka pakai baju koko dipadukan dengan celana jeans misalnya. Mungkin ada yang suka pakai kaos dan celana jeans. Tapi mungkin ada juga yang suka pakai kemeja dari kain katun, baju gamis, atau yang lainnya, termasuk baju batik.

Bicara tentang baju batik sangatlah menarik. Sebab batik adalah warisan budaya asli Indonesia yang sudah sangat populer dan sering digunakan dalam banyak acara formal atau acara santai. Bahkan baju batik sering digunakan dalam acara-acara resmi kenegaraan.

Menurut sejarahnya, batik pada mulanya digunakan hanya di kalangan istana, para bangsawan, dan orang-orang kaya sebagai simbol status sosial dan keanggunan. Batik juga dipakai sebagai simbol identitas suku, kelompok, dan daerah.

Pada abad ke-19, batik mulai menyebar ke kalangan masyarakat luas. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh budaya Barat dan perubahan sosial ekonomi di Indonesia pada saat itu.

Pada tahun 2009, UNESCO secara resmi mengakui batik sebagai warisan budaya yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi. Hal tersebut menegaskan bahwa batik merupakan warisan budaya Indonesia yang berharga dan perlu dilestarikan.

Selain memiliki nilai seni dan budaya tinggi, batik juga memiliki keistimewaan dan keunikan. Salah satu keistimewaan dan keunikan batik adalah memiliki banyak corak dan motif. Dalam setiap corak dan motif batik memiliki makna dan filosofi tersendiri yang berbeda satu sama lain.

Dulu batik diproduksi dengan menggunakan teknik tulis, sehingga  membutuhkan waktu cukup lama. Tapi kemudian dengan dukungan teknologi, batik diproduksi dengan teknik cap dan print, sehingga semakin cepat dan harga menjadi relatif murah dibanding dengan menggunakan teknik tulis.   

Pengguna batik pun semakin masif, terdiri dari berbagai kalangan. Beragamnya jenis, corak, motif, atau warna batik, menjadikan batik baju yang cocok digunakan oleh siapa saja, dalam situasi apa saja, dan di mana saja.

Oleh karena itu tidak heran jika di saat lebaran, ketika berkumpul dengan keluarga, kerabat, teman, dan sahabat, baju batik menjadi pilihan banyak orang. Baju batik memang memberikan kesan yang berbeda dari jenis baju lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun