Hal yang Kurindukan dari Kampung Halaman
Kampung halamanku adalah tanah airku, tempat kelahiranku. Kampung halamanku adalah daerah pedesaan yang berada nun jauh dari keramaian, jauh dari kebisingan, jauh dari hiruk pikuk kehidupan yang seringkali membuat otot-otot syaraf menjadi tegang, bikin stress, atau bikin darah cepat naik ke ubun-ubun.
Kampung halamanku dikelilingi oleh lanskap yang sangat indah, termasuk gunung, sawah, ladang, dan sungai. Pemandangan alam yang sangat indah tersebut memberikan rasa tenang dan damai.
Kampung halamanku memiliki udara yang segar dan bersih. Hal itu dikarenakan di sana masih banyak tumbuhan dan lingkungan yang alami, jauh dari polusi udara. Hal itu memberikan manfaat kesehatan yang sangat baik bagi tubuh dan pernafasan.
Di pagi hari di kampung halamanku terlihat para petani berjalan beriringan sambil membawa cangkul di pundak mereka menuju sawah atau kebun. Sebagian dari mereka ada yang sambil menuntun kerbau atau kambing menuju tempat penggembalaan.
Mereka berjalan beriringan penuh kebersamaan dan persaudaraan. Tak terlihat rasa permusuhan atau rasa dendam. Mereka berjalan sambil berbincang-bincang tentang sawah, ladang, atau ternak masing-masing.
Setelah bekerja beberapa saat di sawah atau kebun, mereka beristirahat untuk makan pagi. Mungkin sekira pukul sembilan pagi. Mereka tidak membawa tikar atau alas untuk makan. Mereka cukup duduk melingkar di pinggir kebun atau duduk berjejer di pematang sawah.
Tapi mereka terlihat begitu menikmati makanan masing-masing. Padahal mereka makan tidak dengan lauk yang mahal-mahal, hanya ikan asin, sambal, dan lalab.
Orang-orang yang tinggal di kampung halamanku memiliki solidaritas sosial yang masih kental, tidak egois. Hubungan mereka sangat dekat dan akrab satu sama lain. Mereka layaknya satu ikatan keluarga.
Kehidupan gotong royong adalah keseharian orang-orang di kampung halamanku. Mereka akan quick respon ketika ada kerabat atau tetangga yang membutuhkan pertolongan.