Silaturahmi Bukan (Hanya) Bersalaman dan Saling Berkunjung
Kata "silaturahmi" bisa jadi termasuk salah satu kata yang sering diucapkan dan sering terdengar di hari idul fitri dan hari-hari setelahnya. Kata tersebut biasanya digunakan, merujuk kepada aktivitas bersalaman atau saling berkunjung antar tetangga, kerabat, teman atau siapa saja.
Penggunaan kata atau istilah "silaturahmi" untuk aktivitas bersalaman atau saling berkunjung memang tidak salah. Akan tetapi makna "silaturahmi" tidak sesempit itu.
Secara etimologi, kata "silaturahmi" berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata "silat" dan "rahim". "Silat" berarti hubungan atau ikatan dan "rahim" berarti kasih sayang atau kerabat. Dengan demikian secara harfiah "silaturahmi" berarti hubungan atau ikatan kasih sayang antara kerabat atau keluarga.
Jadi silaturahmi tidak hanya sebatas aktivitas fisik seperti bersalaman atau saling berkunjung. Silaturahmi juga mencakup aktivitas non fisik seperti mendoakan, memberi nasehat yang baik, memberi motivasi, memberi semangat, bahkan hanya sekedar menyapa melalui telepon. Intinya dalam silaturahmi mengandung spirit "kasih sayang".
Dalam Islam, silaturahmi merupakan amalan atau perbuatan yang sangat baik, sangat mulia, sangat utama, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dalam Islam, makna silaturahmi merujuk pada aktivitas atau perbuatan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, terlepas dari perbedaan agama, suku, ras, atau budaya.
Saking penting dan utamanya amalan atau perbuatan silaturahmi dalam Islam, sampai-sampai dikaitkan dengan masalah keimanan. Hal itu sebagaimana dalam salah satu hadits Nabi SAW yang menyebutkan, "Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam, secara spiritual silaturahmi memiliki beberapa makna atau manfaat. Antara lain silaturahmi bisa melapangkan rezeki, bisa memperpanjang umur, dan bisa menghilangkan perselisihan.
Selain itu silaturahmi merupakan wujud ketaatan kepada Allah, menjadi penyebab datangnya Rahmat Allah, dan dapat menyebabkan seseorang masuk surga. Banyak ayat atau hadits yang menjelaskan hal itu.
Dalam perspektif sosial, silaturahmi juga memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Diantaranya pertama, silaturahmi dapat membantu mempererat dan memperkuat hubungan sosial, baik antar individu atau pun kelompok.
Kedua, silaturahmi dapat membantu memperkuat solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan saling mengunjungi, saling menjalin hubungan baik, saling memberikan bantuan, atau saling menolong, rasa kebersamaan dan keakraban anatar individu atau kelompok dalam masyarakat akan lebih meningkat dan lebih kuat.