Ngabuburit dengan Mendengarkan Lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama
Bulan puasa alias bulan ramadan tahun ini berbarengan dengan musim hujan. Kadang dari pagi sampai pagi lagi hujan turun terus dan hanya jeda beberapa saat saja. Dalam kondisi seperti itu kita kadang malas keluar rumah. Enaknya tiduran atau rebahan "bermalas-malasan".
Dalam kondisi hujan terus menerus cukup sulit bagi kita untuk ngabuburit keluar rumah. Dalam kondisi hujan, kalau pun kita mau ngabuburit ke suatu tempat, berburu takjil, atau sekedar jalan-jalan mungkin kurang nyaman. Bagaimana agar kita tetap bisa ngabuburit dengan asyik di dalam rumah?
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Mungkin kita bisa membaca buku, nonton tv, membuat tulisan, atau hal lain yang bermanfaat.
Dalam hal ini saya punya cara ngabuburit sendiri. Salah satunya adalah ngabuburit dengan membuat tulisan sambil mendengarkan lagu-lagu Si Raja Dangdut Rhoma Irama.
Mengapa sambil mendengarkan lagu-lagu Si Raja Dangdut alias Bang Haji Rhoma Irama? Bagi saya lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama cukup istimewa. Selain enak di telinga juga syairnya mengandung nilai-nilai dakwah dan nasehat.
Jadi dengan mendengarkan lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama, kita bisa menikmati enaknya lagu dan sekaligus mendapat pelajaran dan nasehat.
Memang ada juga lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama yang syairnya mengandung romantisme. Akan tetapi dalam syair lagu itu tetap ada nilai dakwah dan nasehatnya.
Seperti lagu yang berjudul "Dasi dan Gincu", "Bunga Surga", "Dawai Asmara", "Jatuh Cinta", "Kerinduan", "Kehilangan", "Tung Keripit", "Bulan Bintang", atau "Primadona Desa" misalnya. Syair-syairnya memang mengandung romantisme tapi tetap ada nilai dakwah dan nasehatnya.
Adapun lagu-lagu Bang Haji yang syairnya sarat dengan nilai-nilai dakwah dan nasehat diantaranya lagu "Taqwa", "Yatim Piatu", "Nilai Sehat", "Sebujur Bangkai", "Setetes Air Hina", "Buta Tuli", "Qur'an dan Koran", "Nyanyian Syetan", "Rana Duka", "Ghibah", "Judi", "Pesta Pasti Berakhir", "Bencana", "Kiamat", "Boleh Saja", "Terserah Kita", "Stop", "Perbedaan", "Romantika", "Sumbangan", dan masih banyak lagi.
Mari kita ulas beberapa lagu di atas, seberapa kuat dan dalamnya nilai dakwah dan nasehat yang terkandung di dalamnya. Kita coba ulas 5 buah lagu saja, yakni "Nilai Sehat", "Terserah Kita", "Pesta Pasti Berakhir". "Boleh Saja, dan "Perbedaan".