Pramudya Arie
Pramudya Arie Penulis

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengapa Yatim Tidak Termasuk Mustahiq Zakat : Perspektif Islam dan Upaya Membantu Mereka

9 April 2024   18:03 Diperbarui: 9 April 2024   18:04 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Yatim Tidak Termasuk Mustahiq Zakat : Perspektif Islam dan Upaya Membantu Mereka
KaltengKini

Dalam Al-Qur'an dan Hadis, terdapat beberapa dalil yang mendukung konsep mengutamakan asnaf dan memberikan bantuan kepada anak-anak yatim secara lebih luas. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Al-Qur'an
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Surah Al-Mumtahanah, ayat 8)

2. Hadis
"Orang yang merawat yatim dan aku di surga seperti ini." (Nabi Muhammad SAW menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah, lalu menyatukan keduanya.)

Dalam Islam, zakat adalah salah satu bentuk ibadah yang penting, namun bukan satu-satunya cara untuk membantu mereka yang membutuhkan. Meskipun yatim tidak termasuk dalam kategori mustahiq zakat, kita memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memberikan dukungan kepada mereka dalam berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita. 

Dengan mengambil pendekatan yang lebih luas dan berkelanjutan, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak yatim, serta membantu mereka meraih kesempatan dan potensi penuh mereka dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun