Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Penulis

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Plus Minus Mudik Naik Sleeper Bus

18 April 2024   12:08 Diperbarui: 18 April 2024   12:13 2159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plus Minus Mudik Naik Sleeper Bus
Tampilan dalam sleeper bus. (Foto: Dok. pribadi)

Dan kenyamanan ini ditambah dengan sandaran punggung yang bisa direbahkan hingga setidaknya 60 derajat. Tidak sampai rebah betulan hingga kepala bisa sejajar kaki sebagaimana kita berbaring di tempat tidur tetapi tetap saja ini kelebihan tersendiri.

Bagi Anda yang memiliki badan yang sudah mulai menua, meluruskan kaki dan merebahkan punggung bisa membantu peredaran darah relatif tetap lancar dan mengurangi rasa pegal di sekujur badan yang biasanya dirasakan sehabis melakukan perjalanan darat jarak jauh.

Sehabis menempuh perjalanan belasan jam pun, badan saya tidak sepegal saat naik bus reguler. 

Alasannya karena dengan ukuran kabin yang cukup lapang, saya masih bisa melakukan peregangan ringan untuk sekujur badan.

Saya bisa melakukan sejumlah pose yoga di kabin sleeper bus untuk meregangkan kaki, punggung, bahu dan lengan yang menjadi area sumber keluhan pegal yang utama bagi penumpang bus.

Lebih Terjangkau

Bagi Anda yang memiliki banyak kebutuhan saat akan mudik, rasanya akan lebih bijak untuk memilih sarana transportasi yang tetap nyaman tapi tidak juga mengorbankan begitu banyak kenyamanan dan keamanan.

Harga tiket satu kursi sleeper bus yang saya tumpangi berkisar Rp700.000-600.000. Tentu ini tergantung pada hari keberangkatan yang dipilih dan kebijakan si manajemen perusahaan yang mungkin bisa berubah-ubah.

Dari pengalaman saya, harga satu tiket pesawat terbang bisa lebih dari Rp1 jutaan untuk kota tujuan saya. Dan ini belum lagi ditambah biaya naik gocar atau taksi yang di hari raya bisa melonjak 100% dari harga normal. Tahun kemarin, saya bisa membayar 400-500 ribu untuk ongkos taksi sekali jalan. Gila!

Dengan sleeper bus, saya bisa menghemat ongkos transportasi ke kantor agen bus (karena kebetulan lokasi rumah lebih dekat dengan agen bus daripada ke bandara Soekarno Hatta). 

Yang lebih enak lagi, saat di kota tujuan, saya bisa diantar hingga benar-benar dekat dengan rumah orang tua. Sangat menghemat ongkos transportasi.

Juga saat pulang, saya bisa lebih dekat ke rumah dan memesan layanan taksi daring yang jauh lebih hemat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun