A. Dahri
A. Dahri Penulis

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hidup Sehat, Mengapa Tidak untuk Mencoba Kojima

5 Mei 2021   05:09 Diperbarui: 5 Mei 2021   05:21 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Sehat, Mengapa Tidak untuk Mencoba Kojima
Sumber Gambar: Kompasiana

Ini perlu kita coba juga. Di samping dalam islam sendiri apa yang disampaikan Nabi adalah kabar baik, namun sains dan penelitian-penelitian juga menyampaikan manfaat yang luar biasa pada apa yang disunnahkan Nabi.

Dalam hal ini, Madu, Jinten atau Habbatussaudah dan Madu.

Siapa yang tidak mengenal manfaat ketiga jenis obat di atas.

Terkadang, obat-obat herbal atau makanan siap saji misalnya, hanya memiliki satu kandungan dari ketiga jenis obat di atas, dan tak perlu juga kan ditampilkan di sini? Hehehehe.

Namun, ini ada satu obat dan kiat untuk sehat yang memang ternyata mengandung ketiganya. Madu Kojima, iya madu Kojima.

Madu ini mengandung tiga kandungan obat yang disunnahkan Nabi. Tentu juga sudah dilakukan riset sehingga madu ini dapat memberi manfaat yang luar biasa kepada kita. Khususnya dalam bidang kesehatan.

Hal yang paling utama adalah, ketika kita mendengungkan dan mengkampayekan back to nature maka kita juga harus ingat betul, bahwa madu, jinten hitam dan kurma adalah anugerah alam yang perlu disyukuri dan dilestarikan tentunya.

Dengan kata lain, untuk gaya hidup sehat, sebenarnya alam sudah menyediakan, hanya saja kita yang belum mengenal dan memahaminya. Dan untuk madu Kojima, mengapa tidak? Perlu juga kita coba. Semoga hidup kita semakin sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun