Sinau Bareng dan Upaya Mengatasi Debat Kusir
Ini jelas melukai anugerah berupa kemajemukan dan keberagaman, dalam hal apapun pastinya.
Banyak yang kerap lihai berargumentasi dengan ragam istilah ilmiah yang oleh kebanyakan awam tidak diketahui, namun kosong muatan dan isinya. Sedangkan mereka yang menyampaikan sesuatu dengan biasa-biasa saja justru lebih bijak dan lebih didengar.
Atau ini memang sudah menjadi tradisi bahwa kalau nggak debat nggak asyik. No debat no party.
Entahlah, yang jelas, sampai hari ini saya masih belum menemukan feel yang tepat untuk sepakat dengan debat, dengan apapun yang bersifat adu argumentasi.
Karena mungkin saya lebih suka diskusi, ngobrol bareng, sinau bareng, tanpa harus mentereng-menterengan pengetahuan atau ragam teori yang dihafal tapi sama sekali tak diaplikasikan dalam kehidupan.
Semoga semua terlindung dari rasa sombong dan diberi kekuatan untuk selalu menyadari dan introspeksi diri.