Ina Tanaya
Ina Tanaya Penulis

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngga Perlu Belanja Berlebihan, Secukupnya, Hindari Gaya Hidup "Food Waste"

7 Mei 2021   14:08 Diperbarui: 7 Mei 2021   14:17 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngga Perlu Belanja Berlebihan, Secukupnya, Hindari Gaya Hidup "Food Waste"
Sumber: Dokumen Pribadi

Belanja itu menyenangkan bagi mata kita.  Mendekati Lebaran, banyak UMKM, produsen,supermarket  ramai-ramai untuk menawarkan/mempromosikan  kue kering aneka macam panganan, hingga bahan untuk keperluan Lebaran seperti sarung, baju, dan kopiah.

Namun, saya sempat  tercengang dan terkejut bahkan ikut bengong melihat banyak orang yang berdesakan sangat antusiasnya belanja  ke Tanah Abang sampai lupa kepada protokel kesehatan.

Suasana Tanah Abang. Sumber: Dokpri
Suasana Tanah Abang. Sumber: Dokpri
Hari Jumat, Sabtu dan Minggu, Pasar Tanah Abang penuh sesak,  jadi viral di dunia media sosial. Apa yang dicari orang?   Ketika wartawan menanyakan Orang ingin belanja baju baru dan keperluan Lebaran  harus berjubel ke Tanah Abang.

Apakah mereka lupa bahwa belanja berjubel dengan kerumunan, padahal  sekarang ini pandemi belum berakhir?  

Saya kok jadi salah fokus melihat kekhwatiran saya terhadap dampak belanja yang begitu antusias sampai melupakan diri untuk prokes.

Lebaran tentunya lebih ditujukan kepada mereka yang merayakan Lebaran.  Sementara, saya tak merayakan tapi saya merasakan kemeriahan atau euphoria belanja dan mudik tahun ini, 2021.

Makna Belanja Lebaran

Bagi saya Lebaran, bukan saatnya untuk belanja karena berbagai alasan, salah satunya adalah kami sudah pensiun dan tidak ada fasilitas THR yang diterima.  Begitu pula suasana tempat belanja di berapa tempat  begitu ramai sehingga kami sangat khawatir belanja ditengah keramaian.

Jadi belanja yang kami lakukan adalah untuk mengisi kebutuhan kami sehari-hari  saat libur lebaran. Caranya adalah dengan membeli kebutuhan sehari-hari itu dengan memilih hari Senin pagi untuk pergi ke suatu super market.

Semua catatan untuk kebutuhan belanja selama satu minggu sudah dicatat, sehingga belanja kami sangat mudah selesai.

Di hari Senin.tanggal 3 Mei,  pagi sekitar jam 10.00 kami sudah berangkat menuju supermarket untuk belanja mingguan. Jumlah pengunjung masih agak sepi karena beberapa toko belum buka.  Saya pikir aman untuk tidak antri terlalu lama untuk belanja.

Nyatanya untuk membayar di kasir pun, kami harus mengantri cukup lama karena  tiap orang yang belanja itu  cukup lama selesainya karena jumlah volume dan jenis belanja cukup banyak sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun