Buka Puasa Tidak Harus Kurma
Berbuka puasa dengan Kurma itu enak rasanya itu bagi yang terbiasa. Apalagi Kumra ruthob plus air zam-zam. Sudah pasti sangat lezat nan nikmat. Sedangkan bagi yang tidak terbiasa, akan biasa-biasa saja. Apalagi bagi orang desa yang tidak pernah melihat Kurma sama sekali. Bahkan, makan kurma saja itu setahun sekali. Itupun karena diberi tetangga yang baru pulang dari haji. Kurmannya juga tidak bagus.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan berbuka puasa dengan kurma, karena memang satu-satunya buah yang bisa tumbuh dengan subur di Jazirah Arabiyah hanyalah kurma.
Selanjutnya, Kurma itu sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Khsusus bagi orang yang sedang berpuasa, dimana selama hampir 12-14 jam perut dibiarkan kosong. Maka, buah kurmalah yang paling pas dan tepat untuk kondisi perut. Kurma itu buah yang sangat lembut, sehingga mudah bagi pencernaan.
Wajar sekali jika kemudian Rosulullah SAW menganjurkan kurma yang masih basah (ruthob), segar, manis dan berair. Sangat cocpk untuk berbuka puasa. Khususnya bagi orang Arab yang dengan mudah dan murah mendapatkan Ruhob. Dalam hal ini, kanjeng Nabi Muhammad SAW berkata
( )
Dari Anas bin Malik ia berkata,"Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Yang terpenting adalah "menyegerakan buka puasa"ketika mendengarkan suara adzan (masuk waktu magrib). Dalam bahasa Arab menyegerakan buka puasa di sebut dengan "takjil". Jika ada ruhob (kurma basah), sangat bagus. Jika tidak ada ruthob, yang penting kurma. Jika tidak ada kurma, bisa digantikan dengan yang manis-manis.
: - " ( )
Dari Salman bin Amir ra, Rasulullah SAW bersabda "Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, karena kurma itu barokah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu mencucikan. (HR. Amad, Abu Daud dan At-Tirmidzi).