Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion
Ramadhan Talks (1): Ngalap Berkah di Waktu Sahur
Keempat, mendekatkan jarak waktu ke sholat Subuh, karena santap Sahur memang dianjurkan dilakukan pada akhir waktu menjelang fajar. Kelima, aktifitas santap sahur dapat mendorong setiap muslim/muslimah memaksimalkan amalan-amalan lain yang sangat dianjurkan karena waktunya saling bersinggungan. Misalnya Qiyamulail (Tahajud), Tadarus Al Quran, Doa dan Dzikir, atau amalan-amalan positif dan bernilai ibadah lainnya.
Qiyamulail dan Aktifitas Ba'da Sahur
Istilah Qiyamulail secara umum merujuk pada berbagai amalan atau ibadah yang dilaukan pada malam hari. Tetapi secara khusus istilah ini merujuk pada 2 jenis sholat malam, yakni Witir dan Tahajud, dan 3 sholat malam pada bulan Ramadan, yakni Tarawih, Witir dan Tahajud.
Khusus untuk sholat Tahajud para Ulama sepakat menganjurkan untuk dilakukan pada sepertiga malam terakhir yakni dimulai sekitar pukul 01.00 hingga menjelang terbitnya fajar. Sholat Tahajud sangat dianjurkan menurut Syariat sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Quran SuraT Al-Isra Ayat 79:
"Pada sebagian malam lakukanlah salat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Selain dijanjikan memperoleh kemuliaan di sisi Allah, Sholat Tahajud juga merupakan sarana muqorobah, mencegah perbuatan maksiat, menghapus dosa, dan mencegah berbagai penyakit sebagaimana Hadits Rasululloh yang diriwayatkan Imam Tarmidzi :
"Lakukanlah salat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh"
Selain sholat Tahajud, waktu santap sahur pada sepertiga malam terakhir itu juga dapat diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya. Mulai dari Tadarus Al Quran, yakni membaca, memahami dan mentadaburi isi kandungan Al Quran. Memperbanyak dzikir dan doa, atau mendalami ilmu-ilmu keislaman lainnya sambil menanti waktu Imsak tiba dan menunaikan sholat Subuh.
Satu hal yang sangat penting untuk dipedomani dan diyakini dalam setiap amalan yang dilakukan adalah bersangka baik (husnudzon) kepada Allah SWT, karena hal ini akan menjadi salah satu kunci dikabulkannya doa-doa, harapan (roja) dan permohonan kita. Sebagaimana firmanNya dalam sebuah hadits qudsi berikut ini :
"Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).