Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Talks (5): Dahsyatnya Sedekah di Bulan Berkah

18 Maret 2024   08:12 Diperbarui: 18 Maret 2024   08:14 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Talks (5): Dahsyatnya Sedekah di Bulan Berkah
www.zakat.or.id

Manfaat dan Keutamaan Sedekah

Selain akan membuahkan pahala yang melimpah sebagaimana janji Allah SWT, pahala sedekah juga tidak akan pernah terputus meski pelakunya sudah meninggal. Hal ini dikemukakan Rosulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara, yakni: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh"

Disamping janji pahala yang melimpah dan berkesinambungan dari Allah SWT, sedekah juga memilik sejumlah manfaat dan keutamaan lain yang tidak kalah penting bagi kehidupan setiap muslim/muslimah. Berikut beberapa diantaranya.

Pertama, sedekah dapat menghapuskan dosa-dosa yang pernah dilakukan, kecuali dosa besar yang secara khusus harus ditubati. Rosulullah mengibaratkan sedekah laksana air yang memadamkan kobaran api sebagaimana tertuang dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Imam At Tarmidzi, "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At Tirmidzi)

Kedua, sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah seseorang dari cara kematian yang buruk. Hal ini dikemukakan dalam sabda Rosulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani, "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri."

Terkait hadits tersebut, para Ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud memanjangkan umur dalam konteks hadits ini adalah bahwa amalan kebaikan dari orang yang bersedekah ini akan terus dikenang melebihi umur hidupnya selama di dunia. Sedekah bisa menjadi sebentuk legacy "abadi" yang akan dikenang banyak orang.

Meski demikian tentu saja perlu difahami, bahwa bersedekah tetaplah harus (hanya) diniyatkan lillahi ta'ala (semata-mata ibadah dan penghambaan kepada Allah), bukan untuk dikenang atau mewariskan legacy.  Selain itu dengan sedekah seseorang juga akan dijauhkan dari cara kematian yang buruk, dari sifat sombong dan bangga pada diri sendiri, serta dijauhkan pula dari kefakiran (kemiskinan).

Ketiga sedekah juga dapat menjadi perantara (media) penguatan bangunan silaturahmi dan ukhuwah (persaudaraan), baik dengan sesama umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) sendiri, dengan sesama warga bangsa (Ukhuwah Wathoniyah) maupun dengan sesama manusia (Ukhuwah Bashoriyah).

Keempat sedekah akan menjadi payung penaung yang menyejukan pada hari Qiyamat. Seperti dijelaskan dalam banyak hadits bahwa kelak pada hari Qiyamat umat manusia akan menunggu proses peradilan akhirat yang sangat lama dibawah terik matahari panas tiada terkira. Dalam situasi demikian, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosulullah mengabarkan bahwa kelak sedekah akan menjadi naungan orang-orang beriman di hari Qiyamat.

Akhirnya, sedekah yang dalam praktiknya mengurangi harta, mengeluarkan tenaga dan pikiran dsb, sesungguhnya tidak akan mengurangi sedikitpun harta atau apapun yang disedekahkan. "Sedekah tidaklah mengurangi harta." Demikian sabda Nabi SAW seperti diriwayatkan Imam Muslim.

Mengapa bisa begitu? Karena harta atau tenaga dan pikiran yang didermakan dan secara matematis jadi berkurang itu akan ditutupi oleh limpahan pahala di akhirat nanti sekaligus juga akan diberkahi seperti makna berkah sebagai jiyadatul khoir di dunia ini. Sebagaimana yang secara implisit Allah janjikan dalam Al Quran Surat Saba ayat 39,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun