Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Talks (7): Berburu Promo, Jangan Lupa Kendalikan Syahwat Belanja

21 Maret 2024   13:08 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:16 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Talks (7): Berburu Promo, Jangan Lupa Kendalikan Syahwat Belanja
www.surya.co.id

Kemudian di dalam surat Al-A'raf ayat 31, "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." Dan di dalam surat Shad ayat 26, "...dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkanmu dari jalan Allah"

Kiat Bijak Berburu Promo  

Agar promo tak menjadi petaka finansial, pun tidak menyelisihi prinsip-prinsip syar'i dalam belanja memenuhi kebutuhan keseharian Ramadhan termasuk persiapan Idul Fitri tentu saja, berikut beberapa kiat bijak yang dapat dicoba.

Pertama membuat daftar belanja kebutuhan, dalam hal ini skala prioritas jenis-jenis kebutuhan penting dirumuskan. Secara sederhana urutan prioritas kebutuhan itu adalah pangan (kebutuhan bahan pokok sehari-hari) yang tidak bisa ditangguhkan, dukungan fasilitas rumah tangga (listrik, air dll) yang juga wajib tersedia setiap hari. Kemudian kebutuhan komunikasi (paket pulsa).

Setelah kebutuhan-kebutuhan dasar itu, urutan berikutnya adalah kebutuhan sandang (fashion) untuk Lebaran, travel untuk keperluan mudik bagi yang akan pulang kampung, hampers atau parcel bagi yang mampu, dan terakhir kebutuhan staycation bagi kalangan keluarga berkemampuan dan biasa mengagendakan liburan khusus Lebaran bersama keluarga dan kerabat.

Berdasarkan skala prioroitas itulah tawaran promo ditarget, diskon diburu. Dan tentu saja dengan mempertimbangkan ketersediaan finansial dan proporsi kebutuhan. Inilah salah satu bentuk kongkrit kendali atas syahwat belanja.

Kedua mencermati tawaran-tawaran promo yang digelar di berbagai platform belanja online atau marketplace. Ini penting selain untuk keperluan melacak perbandingan harga produk-produk yang ditawarkan, memanfaatkan tawaran-tawaran spesial serupa cashback, dan juga penting untuk memastikan kredibilitas situs-situs belanja onlinenya. Jangan sampai niyat berburu diskon, karena kurang cermat, justru malah jadi rugi sendiri.

Ketiga menimbang secara bijak besaran manfaat dan kegunaan setiap produk yang diincar, termasuk dalam jangka panjang jika berkenaan dengan produk-produk non-sembako, misalnya peralatan rumah tangga atau fashion. 

Terakhir namun tak kalah penting adalah memeriksa dan mengkalkulasi dengan cermat dan bijak ketersediaan anggaran yang ada, tingkat kemendesakan atas produk-produk yang disasar, dan jangan lupa antisipasi kebutuhan finansial rumah tangga yang sewaktu-waktu dan tidak terduga bisa muncul dan harus dipenuhi. 

 

Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65f97c2e1470936a0955ed12/ramadhan-talks-6-cara-sunnah-mengelola-finansial-ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun