Agus Sutisna
Agus Sutisna Dosen

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Talks (12): Perspektif Syar'i Merawat Mulut dan Menjaga Lisan

28 Maret 2024   22:05 Diperbarui: 28 Maret 2024   22:09 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Talks (12): Perspektif Syar'i Merawat Mulut dan Menjaga Lisan
www.tanwir.id

Secara fiqhiyah perkataan kotor memang tidak membatalkan puasa. Tetapi dalam perspektif tingkatan ibadah puasa Imam Al Ghozaly, orang yang berpuasa hanya mengandalkan kemampuan menahan diri dari rasa haus, lapar dan syahwat biologis adalah puasa dengan tingkatan yang rendah. Ibadah puasanya tetap sah, tetapi pahala puasanya menjadi sia-sia.

Demikianlah. Dua dimensi memelihara kesehatan mulut. Secara biologis mulut dan seluruh struktur organik di dalamnya memang perlu sehat. Namun secara ruhaniyah, mulut dengan organ terpentingnya, yakni lidah atau lisan juga wajib dijaga dan dirawat. Dijaga dari syahwat berkata buruk, dirawat dari nafsu berucap kotor.  Wallahu'alam Bishowab.

Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65f024d6de948f12d3074d22/target-ibadah-puasa-level-dua-mungkinkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun