Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Penulis

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kenaikan Harga Skincare, Esensi Bulan Ramadan dan Mindful Mengelola Keuangan

5 Maret 2024   18:24 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenaikan Harga Skincare, Esensi Bulan Ramadan dan Mindful Mengelola Keuangan
Sumber: dokpri

Banyak bahan alami yang dapat digunakan sebagai skin care dengan manfaat yang sama baiknya, bahkan terkadang lebih baik daripada produk komersial yang mahal. Misalnya, madu sebagai pelembap alami, lidah buaya untuk meredakan iritasi kulit, dan minyak kelapa untuk melembapkan. Selain lebih murah, penggunaan bahan alami juga lebih ramah lingkungan.

Mengadopsi Gaya Hidup Minimalis dalam Perawatan Kulit

Ramadan juga merupakan waktu yang tepat untuk mengadopsi gaya hidup minimalis dalam perawatan kulit. Alih-alih menggunakan banyak produk dengan berbagai fungsi yang mungkin tidak benar-benar kita butuhkan, mengapa tidak kembali ke dasar dan menggunakan sedikit produk dengan manfaat yang maksimal? Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi pengeluaran, tetapi juga lebih baik untuk kesehatan kulit kita.

Kesimpulan

Kenaikan harga skin care menjelang Ramadan seharusnya tidak hanya dilihat sebagai tantangan finansial, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merenungkan kembali esensi puasa dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan pengelolaan keuangan kita sehari-hari, termasuk dalam hal penggunaan produk skin care. 

Dengan menjadi lebih mindful, mencari alternatif yang lebih murah dan alami, serta mengadopsi gaya hidup minimalis dalam perawatan kulit, kita tidak hanya dapat melewati bulan suci ini dengan lebih bijak dari sisi finansial, tetapi juga dapat membawa pelajaran dan kebiasaan baik tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari kita. 

Mari kita sambut bulan Ramadan dengan hati yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan gaya hidup yang lebih mindful dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun