Aji Mufasa
Aji Mufasa Wiraswasta

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pulang ke Kampung Halaman: Sebuah Surat untuk Kenangan

30 April 2023   07:05 Diperbarui: 30 April 2023   07:17 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulang ke Kampung Halaman: Sebuah Surat untuk Kenangan
Ilustrasi kampung halaman (Freepik)

Malam itu, suasana di kampung halaman begitu meriah. Cahaya lampu warna-warni mempercantik malam yang cerah dan angin sepoi-sepoi menerpa wajah saya. Saya melihat keluarga dan teman-teman berkumpul di halaman rumah, mempersiapkan hidangan lezat untuk berbuka puasa. Tiba-tiba, saya merasa terhanyut dalam suasana yang begitu hangat dan menyenangkan. Sempat terbersit dalam pikiran saya, betapa saya ingin waktu berhenti sejenak untuk menikmati keindahan kampung halaman ini selamanya.

Namun, liburan lebaran takkan berlangsung selamanya. Hari berganti hari, saya harus kembali ke kota untuk melanjutkan aktivitas kerja saya. Saat itulah saya merasakan sedih dan rindu yang amat dalam, saat harus meninggalkan kampung halaman yang begitu nyaman dan penuh kenangan.

Tantangan kembali ke kota dan bekerja pun menunggu. Namun, meskipun harus menyesuaikan diri dengan kehidupan kota yang begitu sibuk dan penuh tekanan, saya memutuskan untuk tetap menjaga hubungan dengan kampung halaman dan membawa kenangan indah di dalam hati. Mari kita bersama-sama menjaga cinta kita terhadap kampung halaman, yang takkan pernah pudar meskipun kita harus pergi jauh.

Setelah satu tahun tidak bertemu, akhirnya saya bisa kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga. Semua saudara dan kerabat berkumpul di rumah orangtua saya untuk saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Kegembiraan dan kebahagiaan terlihat di wajah setiap orang. Saya merasa begitu bersyukur bisa merasakan kehangatan keluarga seperti ini.

Selama liburan di kampung halaman, saya tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang masih alami. Saya bersama keluarga pergi ke sungai yang berhamparan di tengah perbukitan hijau. Airnya jernih dan segar, udaranya sejuk, serta suara burung dan serangga membuat suasana semakin asri. Kami juga mengunjungi pantai yang terletak tidak jau dari tempat tinggal kami yakni pantai anyer, di mana saya dapat merasakan aroma ketenangan di dalam hembusan sepoi-sepoi angina laut.

Tak lengkap rasanya jika pulang ke kampung halaman tanpa mencicipi makanan khasnya. Saya bisa menikmati gerem asem, rabeg, pecak bandeng, dan masih banyak lagi hidangan khas yang begitu nikmat di lidah. Rasanya, makanan kampung halaman selalu terasa lebih enak dan lezat.

Selain menikmati kebersamaan keluarga dan keindahan alam, saya juga senang mengikuti tradisi dan adat istiadat di kampung halaman. Seperti halnya bersilaturahmi ke rumah tetangga dan kerabat, serta memohon maaf pada teman karena saya sering bercanda khawatir ada kesalahan saya yang tidak disengaja.

Pulang ke kampung halaman selalu menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan mengesankan bagi saya. Kebersamaan dengan keluarga, menikmati keindahan alam, makanan khas kampung halaman, dan mengikuti tradisi dan adat istiadat, semuanya membawa kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Saya yakin bahwa selalu ada cara untuk menjaga hubungan dengan kampung halaman meskipun kita harus pergi jauh, dan itu adalah dengan mempertahankan dan menghargai kenangan dan tradisi yang kita miliki.

Setelah libur lebaran yang menyenangkan di kampung halaman, kini tiba saatnya untuk kembali bekerja. Namun, saya merasakan tantangan dalam beradaptasi kembali dengan rutinitas kerja. Tiba-tiba, terasa sulit untuk bangun pagi dan kembali ke aktivitas yang padat setelah menikmati kebebasan dan relaksasi selama beberapa hari di kampung halaman. Saya merasa kurang semangat dan energi, sehingga produktivitas kerja pun menurun.

Namun, saya tidak ingin membiarkan perasaan ini menghambat produktivitas dan prestasi kerja saya. Saya memotivasi diri sendiri dengan mengingat bahwa bekerja adalah tanggung jawab saya dan cara untuk mencapai impian dan cita-cita saya. Saya juga berusaha mencari inspirasi dan motivasi dari lingkungan sekitar, baik itu dari rekan kerja maupun dari pengalaman di kampung halaman yang indah.

Meskipun harus kembali bekerja, saya tidak melupakan kenangan indah yang saya dapatkan selama liburan di kampung halaman. Saya menyimpan kenangan tersebut di hati saya dan terus mengenang momen-momen spesial yang saya alami bersama keluarga dan di alam yang indah. Hal ini membuat saya semakin bersemangat untuk bekerja, karena saya tahu bahwa tujuan saya bekerja adalah untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan yang sejalan dengan kenangan-kenangan indah yang telah saya alami di kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun