yavis nuruzzaman
yavis nuruzzaman Freelancer

fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mudik Lebaran Sudah Dekat, Tetap Jaga Protokol Kesehatan Antisipasi Sebaran Covid Kumat Lagi

27 April 2022   11:55 Diperbarui: 27 April 2022   12:02 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Lebaran Sudah Dekat, Tetap Jaga Protokol Kesehatan Antisipasi Sebaran Covid Kumat Lagi
Meskipun sudah boleh mudik tetap jaga prokes agar covid tidak menyebar lagi via kompas.com

Dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap dan booster di sejumlah daerah yang masih rendah, sulit untuk mencapai situasi tidak terjadi peningkatan kasus.

Peneliti dari LaporCOVID, Amanda Tan, mengatakan bahwa lembaganya belum membahas lebih lanjut soal diperbolehkannya mudik ditambah dengan penambahan libur panjang akibat kebijakan cuti bersama. 

Akan tetapi, kebijakan vaksin booster sebagai solusi mudik tetap harus diikuti dengan pelaksanaan testing ketat. Tes penting untuk mengetahui kunci transmisi. Booster berfungsi untuk mengurangi rasa sakit, tetapi tidak bisa untuk menekan laju transmisi.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa sebagai catatan, mudik dalam 2 tahun pandemi COVID-19 seringkali memicu lonjakan kasus. 

Pada 2020, Pemerintah menghapus Cuti Bersama demi mencegah penyebaran Corona. Akan tetapi, kasus tetap mengalami lonjakan. Pada 2020, lonjakan kasus harian mencapai 93% dengan angka kematian mingguan naik hingga 66%. 

Hal yang sama terjadi pada Lebaran 2021, kasus COVID naik signifikan. Kenaikan kasus minggu IV mencapai 112,22%. Angkanya sangat signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2020, sebesar 93,11%. 

Hal ini dapat terjadi karena pada 2020, Indonesia masih berada pada tahap awal penanganan pandemi, masih menyesuaikan diri terhadap situasi, dan dalam melakukan penanganan COVID-19 masih serba terbatas serta memicu kenaikan lebih tinggi. Kala itu, perlu ada pelajaran karena DI Yogyakarta dan Jawa Barat yang menjadi tujuan mudik menjadi kota dengan kasus tertinggi saat itu.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) perlu mengantisipasi mobilitas saat libur Idul Fitri 2022, mengingat setelah 2 tahun masyarakat tidak diperbolehkan mudik dan tidak ada Cuti Bersama. 

Pemda wajib berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata atau hiburan di wilayahnya agar tetap menekankan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) dan ketentuan kapasitas yang tidak menimbulkan kerumunan.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lestari Moerdijat, menilai bahwa adanya Cuti Bersama Lebaran tahun ini berpeluang besar membangkitkan perekonomian daerah. 

Pergerakan massa dalam rentang waktu yang hampir bersamaan pada libur Idul Fitri dapat memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun