Yulie Kusuma
Yulie Kusuma Penulis

Penulis dan blogger yang menjadikan tulisan sebagai cara untuk berbagi ide dan inspirasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Resep Lebaran Warisan Keluarga

7 April 2024   02:10 Diperbarui: 7 April 2024   04:22 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resep Lebaran Warisan Keluarga
Edit pribadi via canva.com

Resep lebaran warisan keluarga berikut sebenarnya bukan suatu hal istimewa. Kami selalu ada rendang sebelum puasa dan tentu pada Idul Fitri. Mama ku memiliki trik khusus untuk membuat rendang yang enak dan cepat empuk.  Rendang merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang memiliki rasa gurih, pedas, dan aromatik yang khas. 

Selama ini, rendang sering kali diasosiasikan sebagai hidangan favorit di berbagai acara spesial, termasuk saat perayaan Idulfitri. Namun, bagi keluarga besar kami, rendang memiliki makna tersendiri sebagai hidangan spesial yang selalu hadir dalam momen-momen berharga, terutama pada saat Idulfitri.

Ini merupakan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai tradisi keluarga. Setiap tahun, mama yang jago, dengan keahlian kulinernya, selalu memasak rendang sebagai bagian dari perayaan Idulfitri. Ini bukan hanya sekadar tradisi kuliner, tetapi juga simbol kebersamaan dan kehangatan keluarga, di mana seluruh anggota keluarga menyatu dalam kenikmatan hidangan istimewa tersebut.

Rendang mama bukan hanya sebuah hidangan, tetapi juga warisan nilai-nilai budaya dan tradisi.  Dalam resep ini, bahan-bahan sederhana seperti daging, bumbu-bumbu dapur tradisional, dan santan kelapa, disatukan dengan keahlian dalam memasak untuk menghasilkan hidangan yang memikat lidah dan menyentuh hati. 

Sayangnya, mama meninggal dunia tiga tahun lalu. Kami berusaha membuat rendang dengan resep yang sama. Tapi tidak pernah bisa benar-benar serupa. Kalau sedang kangen mama, kadang membuat rendang dengan resepnya bisa mengobati rasa rindu. Tapi lebih sering, justru menangis sesegukan di depan kompor. 

Bahan-bahan

1 kg daging bistik (dipotong persegi) 2 butir kelapa 10 buah bawang merah 6 siung bawang putih 6 sendok makan cabai merah yang sudah digiling 2 lembar daun kunyit 2 biji kemiri 1/2 ruas kunyit 2 ruas laos 3 sendok makan garam 2 ruas jahe

Cara membuat:

  1. Cuci daging kemudian potong-potong sesuai keinginan.
  2. Giling halus semua bumbu kecuali laos, kunyit, dan serai.
  3. Parut kelapa dan ambil santannya.
  4. Didihkan kelapa dan bumbu halus dalam wajan, lalu masukkan potongan daging ayam.
  5. Masak dengan api sedang, sambil terus diaduk hingga air menyusut.
  6. Kecilkan api, dan terus aduk dengan menggunakan spatula. Angkat rendang ayam jika air telah menyusut dan daging ayam berubah warna menjadi kecokelatan.
  7. Yang berbeda dari resep biasanya adalah mengulek parutan kelapa sampai keluar minyaknya. Kemudian, dicampur pada rendang yang sedang dimasak. Hasil rendang akan lebih gurih dan lezat.

Rendang ini bukan hanya tentang cita rasa, tetapi juga tentang ikatan batin dan memori keluarga yang tak ternilai. Semoga setiap orang yang mencoba resep ini dapat merasakan kedalaman makna di balik setiap sajian. Semoga kehangatan dan kebersamaan yang terpancar dari hidangan ini dapat tersebar luas, menghubungkan hati dan meleburkan batas-batas di antara kita.

Dengan demikian, mari kita terus menjaga dan merayakan tradisi kuliner keluarga, serta menghargai warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita. Selamat menikmati rendang aala mama, semoga setiap suapan menjadi sumber kebahagiaan dan kenangan yang indah.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun