Tiada Baju Baru, Apa Masih Boleh Berlebaran?
Sudah dipupuk sedari kecil dengan tradisi itu, maka kedua hal tersebut menjadi keharusan, jika kedua aspek itu tidak ada, atau tidak hadir dengan sempurna seperti memori yang terbaik, maka idul fitri seolah bukan perayaan.
Tapi lambat laun, saat momen puasa di bulan ramadhan sudah tak seramai kenangan di masa kecil, kembali muncul pertanyaan baru apakah memang lebaran harus seperti itu ?
Memaknai Kemenangan.
Idul Fitri adalah tentang kemenangan.
Menang melawan hawa nafsu setelah berpuasa selama satu bulan lamannya. Setelah bertarung dan menang, maka harus dirayakan dengan penuh suka cita.
Namun dalam perang yang sesungguhnya, perayaan kemenangan setelah berperang tidak harus semewah itu, bagian terpentingnya adalah bersyukur karena sudah bisa melewati perang tersebut.
Yap, keutamaan dalam memaknai idul fitri adalah bersyukur, karena bersyukur masih bisa melewati perang ini adalah sebuah bentuk rezeki yang luar biasa.
Masih ada Hari Setelah Lebaran.
Tentang sisi kelam dari sebuah perayaan.
Setelah lebaran, kita masih harus melanjutkan hidup. Masih harus berjuang untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup, perayaan yang terlalu gegap gempita yang membuat kita lupa jika masih ada hal selain perayaan dengan baju baru atau dengan makanan yang enak.