Nasehat Lukman pada Anaknya dan Kehidupan Bertetangga
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga tetangga yang jahat. Suka usil dan suka membicarakan kekurangan orang lain. Untuk menghadapi tetangga seperti ini biarkan dan bersabar saja. Kita mengambil teladan dari kisah Lukman dan anaknya di atas. Bukankah apapun yang dilakukan oleh Lukman dan anaknya selalu saja ada yang menilai salah? Padahal mereka tidak merugikan siapapun.
Kesimpulannya, dalam kehidupan bertetangga tetaplah bersabar dan berbuat baik . Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada terangganya." (HR Bukhari-Muslim).
Ada banyak cara supaya hubungan baik dengan tetangga tetap terjaga. Di antaranya adalah:
1. Bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta menjauhi sikap dengki.
2.Saat musibah melanda tetangga sebisa mungkin kita membantunya, baik bantuan materi ataupun dukungan moril.
3.Menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan.
4. Bersikap pemurah, tidak kikir pada tetangga
5. Saling mengunjungi di hari-hari istimewa. Tentu saja ini berlaku jika kondisi sudah aman dan tidak melanggar syariat agama.
Dan yang tidak kalah penting jika ada tetangga yang tidak menyenangkan, biarkan saja. Tidak usah didengar, apalagi membalas dengan perbuatan serupa. Karena menurut kacamata mereka apapun yang kita lakukan akan selalu salah. Lagipula, kita tidak pernah bisa menyenangkan hati semua orang bukan?