Mengingat Kematian adalah Sebuah Cara untuk Mensyukuri Kehidupan
Pada mulanya ziarah kubur pernah tidak diperbolehkan oleh Nabi Muhammad saw. Hal tersebut dikarenakan kondisi iman umat yang masih lemah.
Namun akhirnya ziarah diperbolehkan , seperti sabda Rasulullah yang berbunyi:
"Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)," (HR Muslim)
Dalam ziarah kubur niat harus ditata benar-benar. Ziarah diniatkan untuk mengirim doa pada ahli kubur, bukan untuk meminta berkah pada makam yang diziarahi.
Lalu apa saja hikmah dari ziarah kubur?
1. Mendoakan ahli kubur. Ya, orang yang sudah meninggal mengharapkan kiriman doa dari anak- anak maupun kerabatnya. Kiriman doa sangat besar artinya bagi ahli kubur seperti hadits berikut:
"Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya.
Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istigfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka" (HR. Ad-Dailami).
2. Diampuni dosa-dosanya.
Manusia yang rajin menziarahi makam kedua orang tuanya akan diampuni dosa-dosanya seperti HR Abu Hurairah yang berbunyi:
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya".