Yuli Anita
Yuli Anita Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buku Panduan Ramadan, Mulai dari yang Sederhana Sampai yang Kekinian

19 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 19 Maret 2024   20:15 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Panduan Ramadan, Mulai dari yang Sederhana Sampai yang Kekinian
Buku panduan Ramadhan selalu mengalami perubahan, dokumentasi pribadi 

Ilustrasi anak kecil sholat tarawih di langgar, Sumber gambar: NU Online
Ilustrasi anak kecil sholat tarawih di langgar, Sumber gambar: NU Online

Pada kenyataannya saat ceramah adalah saat yang paling membosankan bagi anak- anak, sehingga tak jarang mereka melarikan rasa bosan itu dengan ngobrol, bergurau bahkan kadang berlarian di masjid. 

Kehadiran buku Ramadhan bisa mengurangi semua itu karena anak- anak harus menyimak dan merangkum apa yang diceramahkan hari itu.

Buku Ramadhan terus berkembang seiring perjalanan waktu. Namanya pun berganti-ganti. Buku Panduan Kegiatan Ramadhan, Buku Pintar Ramadhan, Buku Pesantren Ramadhan dan lainnya. 

Anak anak minta tanda tangan pada rangkuman ceramah sesudah Tarawih, Sumber gambar: IDN Times
Anak anak minta tanda tangan pada rangkuman ceramah sesudah Tarawih, Sumber gambar: IDN Times

Tampilannya pun berbeda. Buku Ramadhan sudah bukan lagi berupa buku tulis, namun dicetak dan di dalamnya diberi materi seputar puasa, zakat, adab siswa, thaharah juga sholat. 

Meski demikian rangkuman ceramah dan tanda tangan masih ada. Bahkan ditambah lagi dengan laporan kegiatan sholat dan taddarus siswa setiap hari.

Laporan tetap harus ada tanda tangannya. 

 Bedanya tanda tangan penceramah sudah tidak ada, hanya tanda tangan orang tua. 

Mengapa harus tanda tangan orang tua? Tentu saja, keberhasilan pendidikan anak memerlukan peran aktif guru dan orang tua.

Ada cerita menarik  berkaitan dengan buku panduan kegiatan Ramadhan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun