Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Cara Mudah Mengajarkan Ucapan Idul Fitri Berbahasa Jawa Pada Anak

7 Mei 2022   11:24 Diperbarui: 14 Mei 2022   19:27 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


[Selamat hari raya Mbah, saya minta maaf atas semua kesalahan, yang disengaja atau tidak, semoga Simbah mau memberi maaf] Terima kasih.


Sungkem saat idul fitri selain bermakna menghormati, juga sebagai permohonan maaf atau dalam istilah jawa "nyuwun ngapuro" sebagai tradisi di hari raya.

Begitulah cara saya mengajarkan Ucapan Idul Fitri berbahasa daerah kepada anak.

Lalu bagaimana cara Anda?

Apapun caranya, dan bahasa yang digunakan tidak mengurangi makna perayaan Idul Fitri.

Kawulo ngaturaken sugeng riyadi dhumateng sedoyo pemaos Kompasiana. Ugi ngaturaken sedoyo lepat selaminipun setunggal warsa, ingkang kasengojo ugi mboten. Mugi Panjenengan kerso paring agunging samudro pangaksami. Matur nuwun.

Artinya: Saya mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, kepada seluruh Pembaca Kompasiana. 

Juga menghaturkan semua salah dan dosa selama satu tahun yang disengaja atau tidak. Semoga Anda berkenan memberi maaf sebesar-besarnya. 

Referensi 1 , 2

#Artikelyuliyanti
#TopikpilihanUcapanIdulFitri
#Tulisanke-311
#Klaten, 07 Mei 2022
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun