Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020
Begini Cara Saya Membimbing Anak Mengelola Uang THR
Tunjangan hari raya(THR) bukan hanya milik orang dewasa yang sudah bekerja. Namun balita pun berhak menyandang predikat tersebut di hari lebaran.
Sebagian orang mengatakan, hari raya Idul Fitri merupakan lebaran-nya anak-anak. Sebab, mereka mendapatkan penghasilan dadakan( yakni uang fitrah) pemberian kerabat lebih populer dengan sebutan THR.
Fitrah adalah, uang yang diberikan orang tua kepada anak-anak di hari raya. Sependek ingatan saya, tradisi tersebut sudah turun temurun di tempat kami. Bahkan, penulis masih ingat ketika diberi THR receh oleh seorang nenek semasa kanak.
Di keluarga saya, ibu merupakan saudara tertua yang masih sugeng(hidup) beliau selalu dikunjungi kerabat yang weweh dari keluarga almarhum bapak.
Baca juga: "Mudik Lebaran 2022|| Nuansa Indah di Malam Takbir hingga Hari Raya Tiba"
Nah, sebagai imbal balik, ibu memberi uang kepada yang weweh dengan sebutan 'iki syarat fitrahe' begitu juga kepada anak kerabat.
Setiap lebaran, saya memberi sejumlah uang receh terbaru atau keluaran lama, tetapi kondisi baru kepada ibu.
Pecahan terdiri dari warna abu, cokelat, ungu, hijau, biru dan pecis merah. Biasanya ibu memberi THR nominalnya berbeda-beda, tergantung siapa yang diberi.
Misal cucunya diberi pecis merah, yang weweh warna biru atau dua lembar hijau dan ungu. Sedangkan anak tetangga berwarna ungu, bisa juga lembaran lain namun nominal setara.
***