Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Kebersamaan yang Dirindukan dari Kampung Halaman

25 April 2023   20:33 Diperbarui: 25 April 2023   20:35 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan yang Dirindukan dari Kampung Halaman
Bersantap bersama keluarga, dokpri Yuliyanti

Saya sendiri hijrah dari tanah kelahiran semenjak jomblo, meski perpisahan hanya berjarak beberapa ratus kilometer dari rumah karena masih se-Kota Kabupaten.

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mudik! Bahkan sepekan sekali atau sesuai keperluan keluarga kecil kami menyempatkan pulkam.

Saya sering mendengar ungkapan beberapa orangtua yang ditujukan kepada anak muda, 'Wong tuwo kari siji, diseneng-senengke atine yo, Nduk. Ben dowo umure, tutuk anggone momong anak putu.

Kalimat di atas mempunyai arti; Orangtua tinggal satu (bisa ibu atau bapak) kita sebagai anak agar bisa membuat hatinya selalu senang. 

Dengan harapan mendatangkan kebahagian yang akan membuat jiwa raganya sehat. Insyaa Allah membuat menjadi perantara panjang umur dalam mendampingi anak cucunya.

Saya pun demikian, berusaha sepekan sekali mengunjungi ibu, sesekali mengajaknya jajan, jalan-jalan atau membelikannya sesuatu yang membuat hati beliau senang. 

Meski sebenarnya semua itu orang tua tidak menginginkannya. Tetapi tiada salahnya, bagi saya itu sebuah kewajiban berbuat sesuatu yang bisa membuat hati orangtua senang, nyaman, serta aman.

Saya pun sangat setuju dengan apa yang ditulis oleh teman sesama Kompasianer, Pak Akbar Pitopang, bahwasanya kesempatan berjumpa dengan orangtua merupakan waktu yang sangat berharga dan harus diprioritaskan.

Para orangtua pun mengatakan, jika kedatangan putra-putrinya lebih berharga daripada setumpuk uang yang dikirimkan.

Nah, jika kita bisa bisa membersamai dan mengunjungi orangtua pada hari-hari tertentu maupun lebaran, kenapa tidak dilakukan?


Toh, selain pahala yang kita dapat karena berbakti padanya, bisa memberi sesuatu yang membuatnya bahagia, tentu akan membuat hati gembira. Iya kan, Pembaca?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun