Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis
Pasca Pandemi, Budaya Bersalaman Memaafkan Muncul Kembali
Ada satu budaya warga desa Tambaksumur Waru Sidoarjo yang sempat hilang tatkala pandemi melanda dunia. Apakah itu? Budaya bersalaman untuk meminta maaf sesaat setelah pelaksanaan salat Idulfitri.
Bersyukur, untuk tahun ini budaya tersebut muncul kembali karena pandemi sudah mulai berlalu. setelah khatib ustadz Mahmud Ubaid turun mimbar, para jemaah salat Idulfitri segera merapatkan barisan sambil berdiri menunggu jemaah lain datang untuk bersalaman minta maaf, Minggu (2/5).
Bersalaman memaafkan ini merupakan budaya yang diwariskan para leluhur, ini mempunyai maksud, setelah mendirikan salat Idulfitri dan sebelum pulang ke rumah masing-masing atau kalau sekarang mudik ke kampung halaman, para jemaah bersalaman minta maaf kepada jemaah lain.
"Kita tidak tahu sampai berapa lama umur kita. Mumpung masih ketemu kita manfaatkan untuk bersalaman saling minta maaf antar sesama jemaah," ujar ustadz Munir salah seorang pengurus masjid Dawatul Falah (Masdafa).
Untuk tahun ini, salat Idulfitri di Masdafa dipimpin oleh imam ustadz Abdul Rokhim Kohar dan diikuti sekira 1000 jemaah.
Selain di dalam masjid, jemaah juga meluber hingga halaman masjid. Dan dengan pengawalan serta pengamanan yang ketat dari Banser, jemaah bisa lebih khusyuk dalam mendirikan salat Idulfitri.