Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Dosen

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menanti Iftar di Ruang Terbuka Hijau

6 April 2023   10:45 Diperbarui: 6 April 2023   14:13 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti Iftar di Ruang Terbuka Hijau
Danau Melody, salah satu ruang terbuka hijau di Tangerang (foto: dokumentasi pribadi)

Masyarakat perkotaan sangat memerlukan keberadaan ruang terbuka hijau, yang pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara manusia dan sistem alam di lingkungan urban (Astari, 2012). Meningkatkan dan memperluas ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan diharapkan dapat mengurangi masalah lingkungan yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Ruang terbuka hijau dipercaya berdampak pada kesehatan manusia yang tinggal di sekitarnya. Lingkungan yang sehat berkontribusi pada kesehatan manusia vice versa lingkungan yang tidak sehat dapat memperburuk kesehatan manusia, termasuk adalah kesehatan mental.

Di negara kita, tren memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk beragam aktivitas hingga sekadar menghabiskan waktu dengan santai belum sepopuler layaknya di negara-negara Eropa maupun Amerika yang telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat urban dan kerap kita saksikan di berbagai media.

Manfaat Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau memberikan banyak manfaat positif bagi masyarakat, karena menyediakan tempat terbuka yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti olahraga dan berkumpul bersama teman dan keluarga di luar rumah. Tempat ini juga menjadi area rekreasi yang terjangkau bagi masyarakat.

Mengutip dari Frances (2006) bahwa melakukan rekreasi di alam terbuka dapat memberikan manfaat emosional seperti perbaikan suasana hati, mengalihkan perhatian dari gangguan kesehatan mental, meningkatkan mekanisme koping, meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan, membantu kematangan emosi, serta meningkatkan penerimaan diri.

Manfaat lainnya adalah sebagai sarana edukasi. Pengunjung yang datang, khususnya yang membawa anak-anak, dapat menjadi tempat untuk belajar. Misalnya saja anak-anak belajar untuk mengenali ragam tanaman yang ada. Selain itu belajar disiplin dengan membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan tetap bersih dan nyaman.

Ruang terbuka hijau dapat berperan sebagai "paru-paru" kota karena tanaman-tanaman yang tumbuh di dalamnya dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen, lalu dapat memberikan kesejukan, dan menjadi daerah resapan air. Selain itu, keberadaan ruang terbuka hijau juga menambah keindahan lingkungan.

Ruang Terbuka Hijau sebagai Pilihan Ngabuburit

Memasuki bulan Ramadan, salah satu tradisi lazim yang dikenal dalam masyarakat kita adalah ngabuburit. Istilah pop yang diambil dari bahasa Sunda “ngalantung ngadagoan burit” ini memiliki arti bersantai sambil menunggu waktu sore atau petang, dan di bulan Ramadan konteksnya bergeser menjadi menanti waktu berbuka puasa atau iftar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun