Zahrohtur robiyah
Zahrohtur robiyah Jurnalis

أفضل العلم علم الحال و أفضل العمل حفظ الحال

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

5 Tradisi Unik Arek Malang, Edisi Ramadhan dan Ied Fitri

1 Mei 2023   21:15 Diperbarui: 1 Mei 2023   21:21 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Tradisi Unik Arek Malang, Edisi Ramadhan dan Ied Fitri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tak lupa pula, kembang api turut menghiasi langit malam takbir. Suasanya yang jarang terjadi dan kemungkinan hanya terjadi setahun sekali. Disamping itu, para warga akan keluar rumah menyaksikan kirab oncor atau pawai obor ini melewati satu rumah ke rumah lainnya. Obor yang digunakan juga sederhana, terbuat dari bambu dan beberapa kain perca sebagai tumpuan api. Malam ini malam yang selalu ditunggu-tunggu, malam kemenangan untuk umat Islam di seluruh dunia.

4. Gugur Gunung

Gugur gunung disebut juga dengan kegiatan gotong royong atau kerja bakti. Di Kota Malang, gugur gunung identik dengan gotong royong membersihkan pemakaman umum. Warga se-RW akan bahu membahu membersihkan area pinggiran makam, jalanan menuju makam, dan tentunya makam-makan leluhurnya masing-masing.

Biasanya warga akan menerima undangan berukuran A5 dari ketua RW untuk melaksanakan kegiatan gugur gunung. Namun, kegiatan ini tidak menyeluruh dilaksanakan di Kota Malang, beberapa daerah yang memiliki tempat pemakaman khusus warga tertentu masih menganut sistem budaya ini, tetapi daerah lain yang menyerahkan pemakaman leluhurnya ke Tempat Pemakaman Umum Terpadu tidak lagi melakukan budaya ini karena area tersebut sudah dijamin oleh juru kunci.

Tak hanya pemakaman, ada pula imbauan kepada warga RT setempat untuk membersihkan musholla dan masjid sebelum memasuki bulan Ramadhan. Intinya, kegiatan ini lebih ke arah membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal.

5. Kenduren Riayan

Setengah sampai satu jam sebelum dilakukan sholat Ied. Beberapa sesepuh laki-laki biasanya akan datang lebih awal ke masjid untuk melakukan tradisi ini. Begitu pula dengan sesepuh perempuan juga akan datang lebih awal ke masjid untuk membawa berkat atau makanan lengkap dengan lauk pauk dan juga untuk mendapatkan shaf sholat Ied paling depan.

Namun, untuk zaman sekarang tradisi ini sudah mulai berkurang dan jarang dilakukan. Jika ada berkat akan dilakukan kenduri, kalaupun tidak ada juga tidak apa-apa lanjut dengan ibadah utama sholat Ied.

Jadi, itulah kelima budaya menjelang Ramadhan sampai dengan Hari Raya Idul Fitri ala warga Kota Malang. Bagaimana budaya di daerah mu?

https://www.idntimes.com/life/inspiration/vivi-ramadyah/menyambut-ramadhan-dan-lebaran-c1c2?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun