Mengenal Ulang M. Natsir, Teladan "Politikus Santun" Indonesia
M Natsir meninggal di Jakarta 6 Februari 1993. Tokoh yang dikenal banyak menguasai bahasa asing (Inggris, Belanda, Jerman dan Arab). Pun banyak menerima penghargaan. Tak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri.
Tahun 1957, atas jasanya membatu kemerdekaan rakyat afrika utara. Natsir dianugrahi penghargaan Nichan Istikhar (Grand Gordon) oleh raja Tunisia. Karena keterlibatan di Liga Muslim Dunia serta menjadi jembatan Arab saudi dan Indonesia, Pada tahun 1980, Natsir dianugerahi Faisal Award oleh Raja Fadh dari Kerajaan Arab Saudi.
M Natsir Juga memperoleh tiga gelar doktor kehormatan (Doktor Honoris Causa). Bidang Politik Islam dari Universitas islam Libanon (1967). Bidang sastra dari Universitas Kebangsaan malaysia dan bidang Pemikiran Islam dari Universitas Sains Malaysia (1991)
Pada masa Presiden BJ. Habibie, M Natsir diberi penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradhana. Tepat Tanggal 10 November 2008, M Natsir dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Bagiku, Natsir adalah tokoh yang susah dicari gantinya. Tak hanya sosok sederhana yang dikenal dengan "Menteri Jas Tambal", namun pemimpin yang bisa mengajak dan mengajari untuk menaruh hormat. Tak hanya kepada kawan, tapi juga kepada lawan yang berbeda ideologi atau pemikiran.
Yang mengenal M Natsir secara pribadi atau dari tulisan dan pemikirannya. Akan merindukan sosok teladan ini.
Curup, 27.05.2019
[ditulis untuk Kompasiana]
Taman Baca
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com