zaldy chan
zaldy chan Administrasi

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Shalat Idulfitri, Sampah, dan Bahagia yang Sederhana

5 Juni 2019   22:45 Diperbarui: 6 Juni 2019   00:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shalat Idulfitri, Sampah, dan Bahagia yang Sederhana
foto Dokpri

Sholat Idulfitri 1 Syawal 1440 H, pagi tadi di Lapangan Setia Negara Curup dinaungi  cuaca cerah. Usai khutbah dan doa yang disampaikan oleh Khatib. Ribuan jama'ah tanpa komando, serentak bangkit berdiri dari duduknya.

foto Dokpri
foto Dokpri
Jamaah laki-laki segera melipat sajadah, jamaah perempuan membuka mukenah dan melipat. Berbagi senyuman, saling bertegur sapa, bertukar salam dan saling bermaafan. Semua sibuk berbincang dan membentuk kelompok-kelompok kecil. Melakukan foto bersama. Baik pasangan, keluarga besar maupun keluarga kecil.

foto Dokpri
foto Dokpri
Wajah-wajah cerah memenuhi Lapangan Setia Negara. Semua suara, teriakan, tawa dan canda memenuhi dimensi ruang. Yang tersisa dan tertinggal di tengah lapangan bekas shaf adalah sampah-sampah sisa jamaah. Berbagai kertas koran, kardus, dan aneka plastik yang digunakan sebagai pelapis sajadah.

foto Dokpri
foto Dokpri
Segerombolan anak-anak kecil, tanpa diminta juga tanpa komando. Dengan kesadaran sendiri, bergerak memunguti dan mengumpulkan sampah-sampah itu. Wajah-wajah ceria dan bahagia serta tanpa beban, tergurat jelas. 

Tak peduli dengan orang-orang yang saling berbincang dan berkumpul serta berfoto bersama. Walau sekeliling tak peduli dengan sampah yang berserakan di sekitar mereka.

foto Dokpri
foto Dokpri
Penuh kegembiraan, saling berkejaran dan berlarian ke semua sudut lapangan. Bermain sekaligus mengumpulkan sampah-sampah itu. Dan terhenti, saat semua sampah telah terkumpul pada beberapa tumpukan di tengah lapangan.

foto Dokpri
foto Dokpri
Pelepasan jiwa-jiwa bebas masa kanak-kanak. Tak sengaja "menyentil dan mengajak" beberapa orang dewasa untuk melakukan hal yang sama. Aih, dunia nyaris terbalik! 

Saat menerima kenyataan, masih banyak jiwa-jiwa kerdil yang terperangkap di dalam raga dewasa. Dan ternyata ada jiwa-jiwa besar yang terkurung di tubuh anak-anak kecil.

foto Dokpri
foto Dokpri
Saat Lapangan Setia Negara mulai sepi. Gerombolan anak-anak itu pun pergi. Tanpa menunggu ucapan terima kasih. Tanpa perlu menunggu pamrih. Tanpa meninggalkan pesan. 

Hanya memberi kesan padaku. Bagi anak-anak. Apapun akan dilakukan jika dengan hal itu membuat mereka gembira. Pun mengajariku, Bahagia itu begitu sederhana bagi anak-anak.

foto Dokpri
foto Dokpri
Terima kasih, Nak! Kukira, kalian pun tak tahu jika hari ini, tak hanya hari raya Idulfitri. Tapi juga Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Berbahagialah dalam keberkahan hari nan fitri!

Curup, 05.06.2019

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun