zaldy chan
zaldy chan Administrasi

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sesungguhnya Bukan Lagi tentang Harga! Tapi...

29 April 2020   21:29 Diperbarui: 29 April 2020   21:29 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesungguhnya Bukan Lagi tentang Harga! Tapi...
Illustrasi Pasar tradisional--jpnn.com

Akibat curah hujan yang tinggi, banyak teman-teman petani yang terancam gagal panen Baik berkebun kopi, bertanam cabe atau beragam sayuran. Pernah aku tulis tentang ini Bukan Hanya Gagal Panen, Potong Gaji pun "Gali Lobang" Lagi!

Kegagalan panen, akibatkan turunnya penghasilan yang kemudian secara langsung mengganggu kemampuan daya beli untuk pemenuhan kebutuhan, kan? Keluhan apalagi yang harus diujarkan, jika semua nyaris alami hal itu?

Ketiga. Kecemasan dan kekhawatiran yang berubah menjadi ketakutan.

Awalnya, termasuk aku pribadi. Masih merasa aman-aman saja dengan pandemic covid 19 ini. Hingga pada awal bulan ini, ditemukan kasus positif di ibukota propinsi, bahkan sekarang "mengepung" tempat tinggalku. sila baca Kasus Pertama di Bengkulu, Tsunami Berita dan Pertanyaan tentang Orang Gila yang "Kebal" Virus Corona

Himbauan dirumahaja, social distancing, work from home hingga learn from home, sudah dilakukan. Gelombang berita yang setiap hari menyigi dampak dan korban di media massa dan media sosial, menghadirkan rasa cemas, khawatir dan takut.

Ilustrasi bahan dapur, salah satu kebutuhan masyarakat (sumber gambar : https://www.harapanrakyat.com/)
Ilustrasi bahan dapur, salah satu kebutuhan masyarakat (sumber gambar : https://www.harapanrakyat.com/)
Akibatnya?

Tiga alasan diatas, kukira menjadi jawaban nyata. Bagaimana kondisi pangan di sekitar tempat tinggalku. Setidaknya, ada tiga varian situasi yang bisa aku tuliskan.

Pertama. Barang dan bahan ada, tapi harga mahal

Ini terjadi pada jenis bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir dan minyak goreng, telur, bawang merah dan bawang putih. Salah satu alasan pedagang kenapa harga mahal di pasaran, karena tersendatnya distribusi.

Kedua. Harga ada, tapi barang sulit didapat.

Daging ayam contoh gampangnya. Temanku yang biasanya menyediakan ayam potong, hanya menerima pesanan. Dan itupun terbatas pada pelanggan. Tak mau ambil resiko menyediakan lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun