zaldy chan
zaldy chan Administrasi

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Masa Kecilmu adalah Titik Rindumu di Kampung Halaman

25 April 2023   14:35 Diperbarui: 25 April 2023   14:39 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Kecilmu adalah Titik Rindumu di Kampung Halaman
Anak kecil mengumpulkan koran sebagai alas salat Id/ Foto: Dokumentasi Pribadi

Berikut, aku tulis beberapa di antaranya, ya?

Pertama. Orangtua dan Sanak Saudara.

Agaknya, bakalan sepakat dengan poin pertama ini, kan? Terlepas dari keberadaan atau ketiadaan orangtua juga sanak saudara, kan?

Jika pun, tak lagi ada orangtua dan sanak saudara di kampung halaman, menziarahi kuburan serta bersilatuhmi dengan tetangga lebih dari cukup sebagai pengobat rindu.

Bila ada sanak saudara, coba bayangkan suasana ketika berkumpul bersama, kemudian bergantian merajut ulang benang-benang nostalgia di masa kecil, kan? Aih, seru!

Kedua. Masakan Ibu.

Tadi, aku membaca artikel Uda Irwan Rinaldi Sikumbang, bahwa salah satu Kompasianers senior yang biasa kusapa Uda Ir, menulis tentang "Sambal Lado Batanak"! Duh. Akupun langsung ingat masakan ibuku (Amak).

Berbahagialah bagi yang masih memiliki Ibu. Agaknya, cinta pertama semua anak jika terkait urusan lidah dan selera, adalah masakan ibu. Apapun alasannya!

Sejak kecil, aku punya masakan favorit "Tumis Pedas Kangkung" buatan ibuku. Jadi, mau pakai resep wah atau tempat yang mewah sekalipun. Lidahku sudah kadung memutuskan, tumis kangkung buatan ibuku yang terbaik di dunia!

Ketiga. Tentang Tempat dan Suasana: Masih Sama atau Berbeda.

Hidup di perantauan. Berapapun lamanya, akan sukar menyamai kebebasan dan keleluasaan seperti saat kita menikmati suasana di kampung halaman sendiri, kan?

Walau terkadang, ada rasa sedih ketika hamparan sawah yang begitu luas di masa kecil. Saat ini. Telah berganti dengan bangunan-bangunan bertembok tinggi serta berpagar jeruji besi!

Walau tak lagi banyak teman dan kerabat yang bisa ditemui dan dikunjungi. Namun, sambil menikmati suasana di kampung halaman, setidaknya bisa memapas pekat kenangan di masa lalu.

Keempat. Kebersamaan dan Keakraban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun