Tradisi Menjelang Ramadhan di Desa Rasabou
Hai di sini aku akan menceritakan tentang budaya dan tradisi apa saja dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang ada di daerah tempat tinggal ku. Pasti di setiap daerah memiliki budaya dan tradisi yang berbeda beda dalam menyambut bulan Ramadhan.
Bulan Ramdhan adalah bulan ke 9 di dalam kalender Hijriyah dimana kata Ramdhan ini memiliki arti panas yang menyengat. Di bulan ini kita umat islam di wajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Puasa adalah salah satu rukun islam yang ke 4 yang wajib kita kerjakan.
Puasa artinya tidak makan dan minum serta menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari di ufuk barat. Tujuan kita puasa adalah agar kita bertakwa, sebagaimana firman Allah surah ke 2 ayat ke 183:
"Wahai orang orang yang beriman!, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibka atas orang sebelumnya agar kamu bertakwa". Selain itu berpuasa juga bertujuan agar kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita dan agar kita selalu berada dalam bimbingan kebenaran. Di bulan ini Al-Quran pertama kali di turunkan di gua Hira pada 17 Ramadhan 610 M.
Dalam beberapa hari lagi bulan yang selalu kita tunggu tunggu kedatangannya akan tiba. Bulan suci yang selalu kita rindukan kehadirannya. Bulan yang penuh berkah.
Di awal April nanti antara tanggal 2 atau 3 kita akan memasuki hari pertama bulan suci Ramadhan. Di bulan ini selain berpuasa, umat muslim akan berlomba lomba untuk beribadah kepada Allah, melakukan kebaikan dan meraih pahala.
Nah, di daerah tempatku tinggal yaitu di Desa Rasabou, dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan biasanya masyarakat di sini akan mengadakan Do'a Bola (dan ini juga merupakan kebiasan masyarakat Bima) yang dilakukan pada bulan Sya'ban.
Do'a artinya berdoa dan Bola artinya bangun. Bangun dalam konteks ini adalah bangun untuk melakukan zikir dan juga berdoa di malam hari di bulan Sya'ban.
Dari kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki -- sebagaimana riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)," (HR Al-Baihaqi).
Do'a Bola biasa dilakukan setelah solat Isya atau Maghrib. Orang orang yang mengadakan Do'a Bola ini akan memanggil tetangga, kerabat, teman dan saudara saudari untuk ikut dalam kegiatan ini. Dimana orang yang mengadakan Do'a Bola ini akan menyediakan Jangko yaitu berupa makanan ayang akan dibawa pulang oleh semua orang yang hadir di acara ini.
Jangko biasanya berupa Oha Mina (Nasi Lemak) yaitu yang terbuat dari beras ketan dengan santan kelapa dan setelah matang akan dicampur dengan minyak. Biasanya di campur dengan bawang goreg, kukusan biji kacang merah atau karaba (padi yang di sangrai).